- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:15 WIB
: Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Foto: Pasha Yudha Ernowo Infopublik.id/Youtube Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:07 WIB - Redaktur: Untung S - 236
Jakarta, InfoPublik – Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat besar dan bersejarah panjang, bahkan diakui sebagai salah satu peradaban tertua di dunia berdasarkan temuan artefak. Kekayaan nasional Indonesia tidak hanya berupa nikel, batu bara, minyak, dan gas, tetapi juga kekayaan budaya yang luar biasa.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat acara serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristekdikti), Nadiem Anwar Makarim, kepada tiga menteri baru, yaitu Menteri Kebudayaan Fadli Zon; Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro; dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. Acara tersebut disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbudristek pada Senin (21/10/2024).
Fadli Zon menyatakan bahwa hal itu juga menjadi dasar bagi Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Prabowo memutuskan untuk memisahkan Kementerian Kebudayaan dari kementerian lainnya, sehingga dapat lebih fokus dalam mengurus warisan budaya Indonesia yang sangat kaya.
"Saya kira ini adalah tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya Kementerian Kebudayaan berdiri sendiri sebagai kementerian tersendiri," ujar Fadli Zon.
Sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai ibu kota budaya dunia. "Budaya ini harus kita anggap sebagai harta karun, sebagai kekayaan nasional. Dengan langkah ini, kita berharap Indonesia bisa menjadi ibu kota budaya dunia," imbuhnya.
Selain itu, Fadli Zon juga menyinggung minat pribadinya dalam dunia literasi dan budaya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki perpustakaan pribadi yang mengoleksi 75.000 buku, termasuk 50.000 buku cerita silat dan komik. Total koleksi bukunya mencapai 125.000 eksemplar.
"Saya juga memimpin organisasi perkerisan, Sekretariat Nasional Keris Indonesia, sejak tujuh tahun lalu. Kami menjadikan keris sebagai salah satu ekspresi budaya yang menggabungkan berbagai bentuk seni," ujar Fadli.
Fadli juga memamerkan koleksi pribadinya yang terdiri dari sekitar 8.000 wayang, dan ia memegang rekor sebagai kolektor wayang terbesar di Indonesia.