- Oleh Wahyu Sudoyo
- Selasa, 26 November 2024 | 21:26 WIB
: Kepala BPSDM Kominfo Hary Budiarto (Wahyu Sudoyo/InfoPublik)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 12 September 2024 | 21:38 WIB - Redaktur: Untung S - 244
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membuka pendaftaran Program Beasiswa Penguatan Kapabilitas Keamanan Siber bagi Satu Juta Talenta Digital pada awal Oktober 2024. Program itu ditujukan bagi berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Pendaftarannya akan dibuka pada 1 Oktober 2024 di website Digital Talent Scholarship (DTS) Kominfo," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kominfo, Hary Budiarto, pada acara peluncuran program di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Program beasiswa itu difokuskan pada literasi digital tingkat dasar (basic) tanpa pembimbing atau tutor, sehingga peserta akan belajar secara mandiri melalui modul yang telah disiapkan oleh Kementerian Kominfo, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Mastercard Indonesia.
"Peserta belajar mandiri menggunakan modul yang disiapkan. Saat ini, Indosat dan Mastercard sedang menerjemahkan modul ke dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah diakses," tambah Hary.
Untuk mengikuti program itu, peserta dapat mendaftar melalui website DTS dan langsung belajar mandiri. Setelah menyelesaikan modul, peserta bisa mengikuti ujian sertifikasi yang diadakan secara online.
"Sertifikasi ini bersifat dasar dengan durasi materi selama dua jam. Setelah peserta menyelesaikan materi, mereka bisa langsung mengikuti ujian," jelas Hary.
Program beasiswa itu memberikan materi dasar mengenai keamanan siber, termasuk cara menghindari penipuan di ruang siber, cara mengunggah data pribadi secara aman, serta cara melindungi identitas pribadi.
Setelah mendapatkan sertifikat, peserta dapat melanjutkan ke tingkat lanjutan, mulai dari intermediate hingga mahir (advance). Sertifikasi pada tingkat lanjut ini terhubung dengan modul yang disediakan oleh Mastercard dan Indosat Ooredoo Hutchison.
"Program ini tidak hanya terbatas pada keamanan siber, tetapi juga mencakup materi lain seperti digital marketing dan Artificial Intelligence (AI)," tutup Hary.