Menteri PANRB: Keterbukaan Informasi Publik Kunci Bangun Citra Positif Pemerintah

Jakarta, InfoPublik – Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu fondasi utama dalam membangun citra pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif. Citra positif menjadi aset penting yang harus terus dibangun dan dipelihara untuk memastikan suatu instansi memiliki kesan yang baik.

Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas saat membuka PPID Sharing 2024 di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

“Keterbukaan informasi publik dan langkah penggunaan media sebagai sarana efektif untuk meningkatkan citra dan reputasi positif, khususnya untuk organisasi kita tercinta akan dipaparkan oleh dua narasumber yang sangat berpengalaman di bidangnya. Saya berharap jajaran Kementerian PANRB dapat mengambil ilmu dari keduanya,” ujar Anas dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (1/8/2024).

Menteri Anas menjelaskan bahwa dengan adanya keterbukaan informasi, akses masyarakat atas informasi yang berkaitan dengan kebijakan maupun program pemerintah akan terbentang seluas-luasnya sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif bagi kemajuan bangsa.

Sebagai informasi, PPID Sharing 2024 mengangkat tema “Keterbukaan Informasi Publik sebagai Sarana Pembangunan Citra Organisasi." Dalam gelaran tahun ini, Kementerian PANRB menggandeng Staf Khusus Presiden RI Putri Indahsari Tanjung dan Mangkunegara X guna mengulik bagaimana kedua pemimpin muda ini membangun citra organisasi yang dipimpinnya.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dari Mangkunegaran Surakarta menjelaskan bahwa citra organisasi merupakan sesuatu yang harus diupayakan bersama-sama.

Sri Paduka Mangkunegara X juga membagikan upayanya dalam membangun citra Mangkunegara yang saat ini dipimpinnya. Di tengah upayanya membangun citra Mangkunegaran sebagai pusat budaya yang dekat masyarakat, Kanjeng Gusti Bhre juga harus mempertahankan nilai yang telah terbangun selama dua abad lebih.

“Kalau saya meyakini, citra organisasi itu dari kita untuk kita. Citra organisasi itu kita yang membentuk sekaligus kita juga yang menjadi representasinya. Mangkunegara bukan saya yang membangun tapi institusi ini merupakan pusat budaya yang sudah berdiri sangat lama. Jadi membawa branding ini tidak bisa hanya sesuai dengan selera saya tetapi harus mempertimbangkan values yang sudah terbangun selama 200 tahun terakhir,” ujar Sri Paduka.

Hal senada juga diungkapkan oleh Staf Khusus Presiden RI Putri Indahsari Tanjung yang menyebut orisinalitas dan core values organisasi sebagai hal terpenting saat ingin membangun citra yang baik.

“Penting untuk karyawan atau anggota organisasi memahami core values atau goal dari organisasinya. Kita harus tahu apa yang kita perjuangkan. Saat semua selaras, citra positif yang ingin kita dapatkan bagi organisasi pasti akan mengikuti dengan sendirinya,” tutur Putri.

Terkait orisinalitas, Putri menyampaikan bahwa di tengah gempuran hal viral di media sosial, sangat penting untuk mempertahankan hal tersebut. Menurutnya, organisasi yang punya karya orisinil akan lebih mudah diingat dan bertahan dalam persaingan.

“Banyak yang menghalalkan segala cara untuk jadi viral, padahal untuk dapat citra yang baik itu caranya juga harus betul. Values yang kita pegang harus baik dan stay true to yourself. Jadilah original, karena itu yang akan membuat kita kuat dan bisa berkembang,” tandas Putri.