Program TEKAD akan Jadi Model Pemanfaatan Dana Desa di Daerah Tertinggal

: Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar disela-sela Rakornas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan (Humas Kemendes PDTT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 19 Juli 2024 | 13:33 WIB - Redaktur: Untung S - 311


Jakarta, InfoPublik - Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) akan dijadikan model dalam pemanfaatan Dana Desa di daerah tertinggal, khususnya dalam membangun kemandirian ekonomi kampung-kampung di Papua.

"Kehadiran TEKAD sebagai bentuk kolaborasi dan stimulasi dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan pengentasan daerah tertinggal. Apapun kebijakan yang kita lakukan harus berbasis adat istiadat," kata Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (MendesPDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya terkait  Rakornas Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) di Wamena, Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, seperti dilansir pada Jumat (19/7/2024).

Menurut Abdul Halim, program TEKAD yang dilaksanakan oleh Kemendes PDTT sejak 2020 di sembilan provinsi, 25 kabupaten, yang terdiri atas 1.110 kampung telah menunjukkan tanda keberhasilan.

Diantaranya adalah produk ketahanan pangan Desa hasil pelaksanaan Demonstrasi Plot (Demplot) dari Kabupaten Jayawijaya ditampilkan dalam sebuah etalase di Rakornas PPDT tahun ini.

“Demplot itu adalah wujud nyata keberhasilan ketahanan pangan desa di Papua Pegunungan yang berbasis kearifan dan potensi lokal,” tuturnya.

Mendes PDTT mengatakan, demplot TEKAD ini dilakukan oleh warga desa, didampingi oleh penyuluh teknis termasuk fasilitator sesuai dengan keragaman potensi pada masing-masing kampung.

Adapun enam provinsi Lokasi program TEKAD di antaranya berada di Papua, yaitu Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan yang terdiri atas 16 kabupaten, termasuk Yahukimo dan Jayawijaya.

Salah satu program TEKAD yang telah dilaksanakan di Jayawijaya dan Yahukimo tahun anggaran 2023 adalah kegiatan Coaching Clinic dengan melibatkan pendamping desa, dan kepala desa juga perwakilan lembaga ekonomi di 52 kampung di Jayawijaya dan 35 kampung di Yahukimo.

Pada 2023 Jayawijaya mendapatkan Bantuan Demplot pada 10 Kelompok Penerima Bantuan (KPB) di 10 kampung, dengan total nilai bantuan sebesar Rp1 miliar atau masing-masing KPB mendapat bantuan Rp100 juta.

“Kegiatan demplot meliputi sektor perkebunan kopi, sektor pertanian umbi-umbian, sayur dan buah, sektor perikanan budidaya ikan air tawar, dan sektor peternakan babi dan madu,” jelas Abdul Halim.

Berdasarkan hasil evaluasi, lanjutnya, dari 10 kampung yang mendapat bantuan Demplot, delapan kampung di antaranya sudah berhasil menjalankan program sesuai harapan.

Sedangkan dua kampung lainnya yang meliputi sektor peternakan babi masih belum berjalan secara maksimal.

“Pada 2024, bantuan Demplot program TEKAD telah dianggarkan sebesar Rp4,2 miliar untuk 42 KPB serta untuk pelatihan manajemen informasi sistem,” imbuh dia.

Dalam acara ini, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar didampingi oleh Pejabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai, Project Manager Program TEKAD M Fachri beserta para Bupati se-Papua Pegunungan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 5 September 2024 | 22:46 WIB
Sukses Turunkan Stunting, 15 Desa Terima Penghargaan Mendes PDTT
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 31 Agustus 2024 | 16:06 WIB
Dukung Pengembangan DOB, PUPR Bangun Rusun ASN di Papua
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:52 WIB
ASEAN Village Network Kedua Diharapkan Hasilkan Rencana Kerja Spesifik
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Senin, 2 September 2024 | 09:16 WIB
Kini tak Gelap lagi di Gambir Singkawang
  • Oleh MC KAB TOBA
  • Jumat, 23 Agustus 2024 | 15:34 WIB
Transformasi Posyandu Menjadi Integrasi Layanan Primer