- Oleh Fatkhurrohim
- Jumat, 1 November 2024 | 11:30 WIB
: Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (Andri/Humas Kemendes PDTT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 30 Agustus 2024 | 21:52 WIB - Redaktur: Untung S - 292
Jakarta, InfoPublik - ASEAN Villages Network (AVN) kedua yang digelar di Kota Batu dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada 29 Agustus hingga 1 September 2024 diharapkan dapat menghasilkan Rencana Kerja Desa Spesifik atau Villages Spesific Action Plan untuk periode 2025-2026.
"ASEAN Villages Network Meeting kedua sebagai pertemuan lanjutan dari pertemuan pertama, diharapkan dapat menghasilkan Villages-specific Action Plan yang diusulkan oleh masing-masing desa anggota ASEAN Villages Network untuk periode 2025-2026. Ke depannya, action plan ini akan menjadi pedoman kegiatan untuk mendukung keberlanjutan ASEAN Villages Network di tahun-tahun mendantang," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, dalam keterangannya terkait acara pembukaan The 2nd ASEAN Villages Network Meeting and Related Meetings Senior Official Meeting on Rural Development and Proverty Eradication (SOMRDPE) di Kota Batu, Jawa Timur, seperti dilansir pada Jumat (30/8/2024).
Abdul Halim mengatakan, rencana kerja tersebut akan menjadi pedoman dalam melanjutkan forum ini sehingga jejaring desa untuk saling bertukar pikiran pembangunan desa tidak terputus.
AVN juga diharapkan menjadi ruang untuk mengembangkan desa berikut dengan strategi dan kebijakannya melalui jejaring yang terbangun.
“Sehingga segala tantangan dalam pembangunan desa baik secara ekonomi hingga informasi digital dapat diatasi, dengan kolaborasi yang baik antara peserta dari Indonesia maupun delegasi negara anggota ASEAN,” jelasnya.
Lebih lanjut Abdul Halim menjelaskan, forum regional ini dihadiri delegasi seluruh anggota ASEAN untuk saling berbagi seputar strategi dalam membangun masyarakat perdesaan yang tangguh, inklusif, dan sejahtera.
Selain itu, AVN diharap menjadi katalisator untuk perubahan transformatif dalam lingkup ASEAN, yang disesuaikan dengan potensi dan masalah masing-masing desa, sebagaimana prinsip membangun berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan pihak tertentu.
"Saya percaya bahwa platform ini memberikan kesempatan strategis bagi kita untuk saling belajar dari pengalaman masing-masing, bertukar praktik terbaik, dan membentuk kemitraan untuk memperluas aksi lokal kita dalam mempercepat implementasi SDGs (Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan)," kata Mendes PDTT.
Sekedar informasi, dalam forum ini Mendes PDTT menyerahkan beberapa kategori penghargaan, seperti Bupati yang berhasil menjadikan seluruh desanya berstatus mandiri, Desa AVN 2023, desa yang berhasil naik status menjadi mandiri tahun 2024 khususnya di Kabupaten Malang dan Mojokerto, serta penghargaan kepada bank dan perguruan tinggi sebagai partner dalam membangun desa.
Acara ini turut dihadiri Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito bersama Pejabat Tinggi Madya dan Pratama lainnya di lingkungan Kemendes PDTT, para kepala desa, pimpinan daerah berprestasi, pendamping desa, serta delegasi seluruh anggota ASEAN.