Sukses Turunkan Stunting, 15 Desa Terima Penghargaan Mendes PDTT

: Wamendes PDTT Abdul Halim Iskandar memberikan penghargaan penurunan stunting ke 15 desa (Wening/Humas Kemendes PDTT)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 5 September 2024 | 22:46 WIB - Redaktur: Untung S - 296


Jakarta, InfoPublik – Sebanyak 15 desa di Indonesia dengan kinerja terbaik dalam upaya penurunan stunting menerima penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar. Penghargaan tersebut diberikan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (5/9/2024).

"Selamat kepada desa-desa yang telah memberikan kontribusi besar dalam penurunan stunting. Semoga ini memacu desa lainnya untuk terus melakukan yang terbaik," ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.

Menteri Abdul Halim menyebutkan, penghargaan diberikan kepada 15 desa yang berhasil menurunkan angka stunting di wilayah masing-masing, di antaranya:

  1. Desa Tegaren, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
  2. Desa Mentayan, Bengkalis, Riau
  3. Desa Nagari Bukik Sikumpa, Limapuluh Kota, Sumatera Barat
  4. Desa Kupahandap, Pandeglang, Banten
  5. Desa Nase Mee, Bireun, Aceh
  6. Desa Giri Tirto, Gunung Kidul, Yogyakarta
  7. Desa Keciput, Belitung, Bangka Belitung
  8. Desa Awang Bangkal Barat, Banjar, Kalimantan Selatan
  9. Desa Selanggor Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
  10. Desa Buata, Bone Bolango, Gorontalo
  11. Desa Sungai Pukat, Sintang, Kalimantan Barat
  12. Desa Adolang, Majene, Sulawesi Barat
  13. Desa Puna, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
  14. Desa Macuan, Manokwari, Papua Barat
  15. Desa Tihuana, Maluku Tengah, Maluku

Acara Rakornas itu juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka stunting dari 30,8 persen (7,3 juta anak) pada 2018 menjadi 21,5 persen (4,7 juta anak) pada 2023. Penurunan ini satu setengah kali lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya (2013-2018).

“Selama lima tahun, prevalensi stunting berhasil turun sebesar 9,3 persen, atau rata-rata 1,85 persen per tahun,” ujar Wapres Ma’ruf Amin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting.

Wapres menambahkan bahwa penurunan ini tak lepas dari kesadaran dan upaya kolektif berbagai pihak, dari tingkat pusat hingga daerah. Penurunan prevalensi stunting juga diiringi dengan peningkatan status gizi anak dan ibu hamil.

“Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada anak serta anemia pada ibu hamil juga menunjukkan tren penurunan signifikan dalam lima tahun terakhir,” lanjutnya.

Wapres Ma’ruf Amin berharap, meskipun sudah ada hasil positif, upaya penurunan stunting harus terus berlanjut. “Saya minta kepada para Gubernur, Bupati, Wali Kota, serta seluruh organisasi perangkat daerah untuk terus mengawal pelaksanaan program dan memastikan penurunan stunting tetap menjadi prioritas utama, terutama dalam masa transisi pemerintahan,” tegasnya.

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA JAMBI
  • Minggu, 3 November 2024 | 13:22 WIB
Pemkot Jambi Berikan Makanan Tambahan kepada Keluarga Berisiko Stunting
  • Oleh MC KAB ACEH JAYA
  • Jumat, 1 November 2024 | 18:14 WIB
Pemkab Aceh Jaya Gelar Rakor Evaluasi Penanganan Stunting
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 31 Oktober 2024 | 10:36 WIB
Pemkot Pontianak dan Indomaret Salurkan 325 Paket Nutrisi untuk Batita Stunting
  • Oleh MC KAB BALANGAN
  • Minggu, 27 Oktober 2024 | 18:56 WIB
Gerakan Bersama untuk Cegah Stunting di Desa Gunung Batu
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Minggu, 27 Oktober 2024 | 20:16 WIB
Sergai Tingkatkan Program BKB HIU untuk Percepatan Penurunan Stunting pada Balita