Menparekraf Sandiaga Uno dan Delegasi UN Tourism Conference Tanam Bakau untuk Offset Emisi Karbon

: Foto: Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf


Oleh Untung S, Jumat, 3 Mei 2024 | 17:51 WIB - Redaktur: Untung S - 99


Nusa Dua, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific" untuk menanam bibit bakau sebagai upaya meng-offset jejak karbon yang dihasilkan selama pelaksanaan konferensi ini.

Aksi offsetting ini dilaksanakan di Mangrove Telaga Waja, Benoa, pada Jumat (3/5/2024).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan bahwa selama pelaksanaan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali pada 2 hingga 4 Mei 2024, diperkirakan tercipta sekitar 297.179,74 kilogram emisi karbon. Oleh karena itu, emisi karbon ini perlu dikompensasi dengan penanaman 9.005 bibit bakau.

"Dekarbonisasi ini adalah langkah penting yang harus kita lakukan untuk membuktikan komitmen kita dalam menciptakan pariwisata yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan," kata Menparekraf Sandiaga.

Penanaman bakau ini juga bertujuan untuk mencapai target penekanan emisi karbon di sektor pariwisata dari delapan persen menjadi empat persen pada 2035 mendatang.

"Pohon bakau ini adalah tanaman yang efektif untuk menyerap emisi karbon," tambahnya.

Tidak hanya menyerap emisi karbon, Sandiaga menuturkan bahwa pohon bakau ini juga mampu menurunkan suhu di sekitarnya hingga 2 derajat Celsius dari suhu aslinya.

"Jadi di sini terasa lebih sejuk karena mangrove ini bisa menurunkan suhu," ungkap Sandiaga.

Hal ini diapresiasi oleh Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism, Harry Hwang. Menurutnya, penanaman ini menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam mengembangkan pariwisata berbasis alam yang berkelanjutan.

"Ini membuktikan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekowisata. Jadi kami sangat senang untuk bergabung dalam kegiatan ini dalam melindungi keberlanjutan alam di Indonesia," ungkap Harry.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi; dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 05:51 WIB
Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Global melalui Kolaborasi di IAF 2024
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 4 September 2024 | 06:02 WIB
53 Negara Afrika Butuh Investasi dan Kerja Sama dengan Indonesia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 06:08 WIB
Indonesia Africa Forum 2024 Catatkan 32 Kesepakatan Bisnis Senilai US$3,5 Miliar
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 20:59 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Bertemu GIPI: Bahas Pengembangan Parekraf Bali