- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 23 Desember 2024 | 06:44 WIB
: Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT Brigjen. Pol. Tejo Wijanarko (dok Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 4 September 2024 | 05:54 WIB - Redaktur: Untung S - 244
Jakarta, InfoPublik — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan komitmennya untuk menciptakan rasa aman dari ancaman terorisme dalam penyelenggaraan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 1-3 September 2024.
Komitmen itu dinilai krusial sebagai bagian dari upaya BNPT dalam mendukung percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's) 2030. "Setiap Kementerian dan Lembaga memiliki peran dalam upaya bersama ini. Kami fokus pada pencegahan terorisme dan menciptakan rasa aman untuk mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan," jelas Brigjen. Pol. Tejo Wijanarko, Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT, dalam keterangannya di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
Tejo Wijanarko menekankan bahwa situasi keamanan sangat berkaitan dengan percepatan pembangunan. Prestasi pemerintah dalam mencapai nihil serangan teroris (zero terrorist attack) sejak 2023 mencerminkan keamanan yang kuat, yang berkontribusi pada penguatan kelembagaan dan menjadi dasar bagi percepatan pembangunan.
"Kami telah membuktikan nihil serangan teroris sejak 2023 hingga saat ini. Masyarakat yang aman dan damai akan berpengaruh positif pada penguatan kelembagaan dan percepatan pembangunan," tambahnya.
Kepala BNPT, Komjen. Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, turut menghadiri sesi Welcoming Dinner forum HLF-MSP di Hotel InterContinental Bali pada 2 September 2024, yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Forum itu berfokus pada tiga isu utama, yaitu Multi-stakeholder Partnerships for Strengthening South-South Triangular Cooperation, Enhancing Welfare and Sustainability Through Sustainable Economy, dan Advancing Development Through Innovative Financing.
Acara itu dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Negara atau Pemerintahan, Organisasi Internasional, Bank Pembangunan Multilateral, Organisasi Masyarakat Sipil, dan Organisasi Filantropi.