- Oleh MC KAB AGAM
- Selasa, 19 November 2024 | 21:15 WIB
: Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) dalam acara peluncuran Lomba Desa Wisata Nusantara di Desa Boyolali, Demak, Provinsi Jawa Tengah (Andri/Humas Kemendes PDTT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 15 Juli 2024 | 15:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 181
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berupaya mewujudkan ekosistem kebudayaan melalui pengetahuan, hingga praktik kearifan lokal bergotong royong dalam Desa Wisata untuk mengoptimalkan potensi dan asetnya.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan (Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan) Kemendes PDTT, Sugito, dalam keterangannya terkait acara peluncuran Lomba Desa Wisata Nusantara di Desa Boyolali, Demak, Provinsi Jawa Tengah, seperti dilansir pada Senin (15/7/2024).
"Ekosistem kebudayaan terwujud dalam pengetahuan, nilai dan praktik kearifan dalam bergotong royong (melalui Desa Wisata)," kata Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT.
Menurut Sugito, berdasarkan data Kemendes PDTT, sampai saat ini, terdapat 6.584 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata.
Kemendes PDTT juga memotivasi desa-desa untuk dapat menemukan dan mengenali potensi wisata yang dimiliki agar bisa mengembangkan hingga dapat memberikan manfaat meningkatkan perekonomian desa dengan menggelar Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa Tahun 2024.
"Menumbuhkan semangat untuk menemukenali budaya desa sebagai bagian dari upaya pemajuan kebudayaan," tuturnya.
Sugitu mengatakan, lomba ini bertujuan untuk tingkatkan antusias, menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas dan inovasi masyarakat desa mengenai Literasi Budaya Desa.
Peserta Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 adalah seluruh desa yang memiliki daya tarik wisata dan dikelola oleh BUMDes atau BUMDesa Bersama (BUMDesama) atau pihak lain yang bekerjasama dengan dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori satu, yakni desa sangat tertinggal atau tertinggal dan berkembang, serta kategori dua, yakni desa maju atau mandiri).
Sedangkan peserta Lomba Literasi Budaya Desa 2024 adalah seluruh warga negara Indonesia, termasuk Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa.
"Rangkaian kegiatan Lomba Desa Wisata Nusantara dan Lomba Literasi Budaya Desa dilaksanakan sejak Juli sampai September 2024," jelas Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT.
Lebih lanjut Sugito mengatakan, rangkaian kegiatan Lomba Desa Wisata Nusantara dimulai sosialisasi, pendaftatan, serta seleksi administrasi dan kriteria.
Selanjutnya dilakukan penetapan 90 desa yang akan melakukan presentasi secara virtual dan ditetapkan 30 desa yang dilanjutkan verifikasi melalui daring (video atau live streaming zoom).
"Setelah itu ditentukan peringkat dan diberikan hadiah pada malam apresiasi," pungkas Sugito.