- Oleh Fatkhurrohim
- Minggu, 27 Oktober 2024 | 19:35 WIB
: Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, yang mewakili Panglima TNI, melepas 120 personel dari Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) diberangkatkan untuk melaksanakan tugas internasional di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jakarta, Kamis (19/12/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 20 Desember 2024 | 09:08 WIB - Redaktur: Untung S - 453
Jakarta, InfoPublik – Sebanyak 120 personel dari Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kontingen Garuda XXVIII-P United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) diberangkatkan untuk melaksanakan misi internasional di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pelepasan tersebut berlangsung di Lapangan Prima, Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2024), dan dipimpin oleh Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang mewakili Panglima TNI.
Dalam sambutannya, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menekankan pentingnya tugas Satgas MTF TNI sebagai cerminan wajah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan bangsa Indonesia di mata dunia. Ia mengingatkan agar seluruh anggota Satgas melaksanakan tugas dengan semangat, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi.
"Setiap tindakan yang dilakukan oleh personel Satgas MTF TNI akan menjadi representasi dari negara Indonesia. Penugasan ini adalah kehormatan sekaligus kepercayaan besar, bukan hanya sebagai penjaga perdamaian, tetapi juga sebagai duta bangsa Indonesia dan diplomat TNI di forum internasional," tegas Letjen TNI Saleh Mustafa.
Satgas MTF TNI XXVIII-P UNIFIL akan bertugas mengawaki Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda-367 dalam rangka melaksanakan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701. Mandat itu mencakup beberapa tugas penting, antara lain memantau aktivitas maritim di Laut Mediterania serta melaksanakan operasi interdiksi maritim bersama Angkatan Laut Lebanon.
Salah satu tugas utama dari Satgas MTF TNI adalah mencegah penyelundupan senjata ilegal ke Lebanon melalui jalur laut. Misi ini sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah, yang masih rentan dengan potensi konflik. Penugasan ini merupakan bagian dari upaya global untuk menciptakan perdamaian di kawasan yang rawan ketegangan.
Selain misi pengawasan maritim, Satgas MTF TNI XXVIII-P juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung pengembangan kapabilitas Angkatan Laut Lebanon. Salah satu tujuan utama adalah membantu Angkatan Laut Lebanon agar dapat melaksanakan pengamanan dan pengawasan perairan secara independen di masa depan.
Letjen TNI Saleh Mustafa mengungkapkan bahwa misi ini juga berfungsi sebagai transfer pengetahuan dan keterampilan bagi Angkatan Laut Lebanon, sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam menjaga perairan mereka sendiri.
Penugasan Satgas TNI dalam misi UNIFIL itu kembali menegaskan peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Sebagai anggota PBB, Indonesia tidak hanya terlibat dalam misi kemanusiaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan keamanan internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah yang rawan konflik.
“Penugasan ini tidak hanya soal misi militer, tetapi juga soal menjaga nama baik bangsa Indonesia di kancah global,” ujar Letjen TNI Saleh Mustafa. Sebagai duta bangsa, setiap tindakan yang dilakukan oleh Satgas MTF TNI akan menjadi gambaran dari komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.
Dalam acara pelepasan, turut hadir sejumlah tokoh penting, antara lain Wakil Menteri Pertahanan, Wakil Menteri Luar Negeri, serta pejabat-pejabat tinggi TNI dan PBB yang mendukung keberangkatan Satgas TNI MTF XXVIII-P. Keberangkatan ini disambut dengan harapan besar agar misi perdamaian yang dijalankan oleh Satgas dapat berjalan dengan sukses dan membawa dampak positif bagi stabilitas kawasan Timur Tengah.