- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 4 Desember 2024 | 22:47 WIB
: Menjadi pembicara kunci dalam forum internasional “Southeast Asia’s Position In The Geopolitical Competition and Regional Conflicts”, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Donny Ermawan Taufanto, mengingatkan peran strategis ASEAN dalam menghadapi tantangan geopolitik yang kompleks di kawasan Asia Tenggara, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 5 Desember 2024 | 04:25 WIB - Redaktur: Untung S - 95
Jakarta, InfoPublik – Dalam forum internasional bertema “Southeast Asia’s Position In The Geopolitical Competition and Regional Conflicts”, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Donny Ermawan Taufanto, mengingatkan pentingnya peran strategis ASEAN dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks di kawasan Asia Tenggara.
Forum itu digagas oleh Badan Instalasi Strategis Pertahanan Kementerian Pertahanan (Bainstrahan Kemhan), yang digelar pada Rabu (4/12/2024) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenhan Donny memaparkan posisi Asia Tenggara dalam persaingan geopolitik global dan menekankan bagaimana negara-negara di kawasan ini dapat memperkuat stabilitas serta ketahanan untuk menghadapi konflik-konflik regional.
Wamenhan Donny menyampaikan empat kebijakan kunci yang harus diambil oleh ASEAN untuk memastikan stabilitas kawasan dan menghadapi tantangan geopolitik secara komprehensif:
Memperkuat Sentralitas ASEAN dalam Diplomasi Regional
Menurut Wamenhan, penting bagi ASEAN untuk terus memperkuat peranannya dalam menyelesaikan sengketa regional. ASEAN harus memanfaatkan platform seperti East Asia Summit dan ASEAN Regional Forum sebagai saluran utama untuk menyelesaikan konflik dan menjaga perdamaian di Asia Tenggara.
Meningkatkan Integrasi Ekonomi Regional
Dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi kawasan, Wamenhan menyarankan agar ASEAN memanfaatkan inisiatif seperti RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership). Ini akan membantu memperdalam integrasi ekonomi antarnegara ASEAN, yang pada gilirannya akan memperkuat daya saing kawasan di dunia global.
Diplomasi Iklim dan Keberlanjutan Sumber Daya
ASEAN, sebagai penjaga ekosistem vital dunia, diharapkan dapat menjadikan diplomasi iklim dan keberlanjutan sumber daya sebagai prioritas utama. Wamenhan mengingatkan bahwa perubahan iklim yang mempengaruhi kawasan Asia Tenggara memerlukan kerjasama yang solid di antara negara-negara ASEAN untuk menghadapinya.
Investasi dalam Pendidikan dan Inovasi
Investasi dalam pendidikan dan inovasi adalah kunci untuk mengembangkan potensi generasi muda di kawasan ini. Wamenhan menekankan bahwa kawasan Asia Tenggara dapat menjadi kekuatan global yang berpengaruh di masa depan jika negara-negara ASEAN fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul melalui pendidikan dan inovasi.
Menutup pernyataan di forum internasional, Wamenhan Donny mengajak negara-negara ASEAN untuk lebih bersatu dan memiliki visi bersama dalam menghadapi tantangan geopolitik global. "Generasi muda adalah kunci utama dalam membentuk masa depan Asia Tenggara sebagai aktor utama dalam geopolitik global, bukan hanya menjadi penonton," ujar Wamenhan, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menentukan arah masa depan kawasan.
Forum ini juga dihadiri oleh sejumlah pakar internasional yang turut memberikan pandangan tentang posisi Asia Tenggara dalam geopolitik global. Di antaranya, Profesor Iida Masafumi dari Japan National Institute for Defense Studies, Mayor Jenderal (Purn.) Mick Ryan dari Lowy Institute Australia, serta akademisi dari Universitas Indonesia, Ristian Supriyanto.
Melalui forum ini, Wamenhan Donny dan para peserta forum berharap dapat menemukan langkah-langkah konkret yang dapat memperkuat posisi ASEAN di panggung geopolitik dunia dan menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara di tengah tantangan global yang terus berkembang.