- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 21 November 2024 | 14:01 WIB
: Foto: Humas BNI
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mewakili Presiden RI Joko Widodo dalam memimpin delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-2 Asia Zero Emission Community (AZEC). KTT yang dihadiri oleh para pemimpin negara ASEAN ini diadakan di National Convention Center, Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024), secara back-to-back dengan KTT ASEAN ke-44 dan 45.
AZEC merupakan inisiatif Jepang untuk mendukung transisi energi berkelanjutan, berkeadilan, terjangkau, dan inklusif. Prinsip utama AZEC adalah menyesuaikan transisi energi dengan kebutuhan masing-masing negara, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. AZEC pertama kali diumumkan dalam KTT G20 Bali 2022 dan saat ini mencakup 11 negara anggota, termasuk Indonesia, Jepang, Australia, dan negara-negara ASEAN lainnya.
Pertemuan KTT ke-2 AZEC dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ichiba, bersama Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Muto Yoji. Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Jepang dalam transisi energi kawasan dan menyambut baik kerja sama AZEC sebagai upaya menuju emisi nol.
“Indonesia menyambut baik kerja sama ini, dan KTT AZEC ke-2 ini menegaskan peran penting transisi energi di ASEAN,” ujar Menko Airlangga. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia bangga menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 pada Agustus 2024 lalu, yang berhasil mendorong proyek strategis untuk transisi energi.
Sebagai Ketua Steering Committee Joint Task Force, Menko Airlangga juga mengadakan pertemuan bilateral Indonesia-Japan Joint Task Force dengan Menteri METI Jepang, Saito Ken, dan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC), Tadashi Maeda, untuk memperkuat kerja sama transisi energi.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga memaparkan perkembangan implementasi AZEC di Indonesia, termasuk pembentukan AZEC Expert Group yang berperan dalam mengatasi hambatan pelaksanaan proyek dan mengembangkan peta jalan menuju emisi nol bersih. Beberapa proyek yang sudah berjalan meliputi Geothermal Project Phase 2 di Muara Laboh, Waste to Energy di Legok Nangka, Crude Coconut Oil Plant untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan Pilot Project Peatland Restoration.
“Proyek strategis seperti Grid Interkoneksi Jawa-Sumatra dan proyek Kayan Hydropower Tahap I diharapkan segera dimulai dalam waktu dekat,” ungkap Menko Airlangga.
Selain itu, Indonesia terus berkomitmen dalam transisi energi melalui dekarbonisasi dan pengembangan teknologi hijau, seperti tenaga surya, air, dan panas bumi, serta secara bertahap mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbasis batu bara.
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya pengembangan super grid untuk meningkatkan konektivitas energi dan penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mempercepat mobilitas listrik, efisiensi energi di sektor industri, serta mengeksplorasi sumber energi baru seperti Small Modular Reactor (SMR), hidrogen, dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).
Menko Airlangga berharap dukungan penuh dari Jepang dalam merealisasikan proyek-proyek strategis AZEC melalui pendanaan inovatif, membuka peluang bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi inklusif yang berkelanjutan.
Delegasi Indonesia dalam KTT AZEC ke-2 turut didampingi oleh Sekretaris Menko Perekonomian, Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, dan Ketua Umum KADIN.