Menko AHY Tekankan Pentingnya Infrastruktur Digital untuk Pemerataan Akses Teknologi di Indonesia

: Dalam acara Apresiasi Keterbukaan Informasi Desa 2024, Menko AHY menyatakan bahwa masalah kesenjangan digital masih sangat terasa antara kota dan desa, terutama antara masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dan di luar Jawa, Jakarta, Jumat (29/11/2024), Foto Humas Kemenko Infrastruktur.


Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 29 November 2024 | 23:50 WIB - Redaktur: Untung S - 89


Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia terus berupaya mewujudkan pemerataan akses informasi dan teknologi di seluruh penjuru Tanah Air. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya pengembangan infrastruktur digital untuk menghubungkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Apresiasi Keterbukaan Informasi Desa 2024 yang digelar di Jakarta, Jumat (29/11/2024). Menko AHY menyatakan bahwa kesenjangan digital antara daerah kota dan desa, terutama antara Pulau Jawa dan luar Jawa, masih menjadi masalah yang signifikan.

"Kesenjangan digital ini menjadi tantangan besar, dan kita harus memastikan bahwa setiap masyarakat, termasuk di daerah 3T, dapat mengakses informasi dan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka," ujar Menko AHY.

Menko AHY menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, seperti jalan dan jembatan, tetapi juga harus mencakup pengembangan konektivitas digital yang merata di seluruh Indonesia. Dengan begitu, seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, bisa terhubung dengan informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengakses peluang baru.

"Infrastruktur digital sangat penting untuk mengintegrasikan masyarakat kita, bahkan menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional," tambah Menko AHY. Hal ini, menurutnya, akan memungkinkan Indonesia untuk lebih berdaya saing di tingkat global serta mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan dan informasi yang bermanfaat.

Selain pengembangan infrastruktur digital, Menko AHY juga menekankan pentingnya literasi digital untuk melindungi generasi muda dari risiko disinformasi yang bisa merusak keharmonisan sosial. "Literasi keterbukaan informasi publik harus menjadi bagian dari agenda besar pembangunan generasi digital kita. Ini bukan hanya soal mengakses informasi, tetapi juga bagaimana kita memahami dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah," ujarnya.

Menko AHY mengingatkan bahwa di tengah gencarnya penyebaran informasi melalui media digital, masyarakat perlu dibekali kemampuan untuk menganalisis dan memfilter informasi yang diterima. Hal ini penting agar informasi yang diterima tidak menyesatkan atau menyebabkan polarisasi yang merugikan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Menko AHY menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan sehat. Menurutnya, ekosistem digital yang berkembang dengan baik dapat mendorong inovasi dan kemajuan di berbagai sektor kehidupan.

"Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur digital di seluruh Indonesia dan mendorong peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat. Ini penting untuk meningkatkan daya saing bangsa di tingkat global," ujar Menko AHY.

Menko AHY juga menyatakan bahwa peningkatan literasi digital sangat penting untuk menciptakan generasi yang lebih kritis, cerdas, dan mampu beradaptasi dengan cepat dalam dunia yang semakin terhubung. "Dengan literasi digital yang tinggi, kita akan memiliki generasi yang tidak hanya siap untuk menghadapi tantangan digital, tetapi juga mampu menciptakan peluang baru bagi kemajuan bangsa," pungkasnya.

Pengembangan infrastruktur digital yang merata di seluruh Indonesia menjadi salah satu kunci untuk menciptakan pemerataan akses teknologi dan informasi. Selain itu, literasi digital yang baik akan memastikan masyarakat dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang salah. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi langkah penting untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, inovatif, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 13 September 2024 | 22:02 WIB
Perjalanan 23 Tahun Kominfo: Menuju Indonesia Berdaulat di Era Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Sabtu, 10 Agustus 2024 | 11:01 WIB
Jelang Pilkada 2024, KIM tak Boleh Jadi Alat Politik