- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 19 Desember 2024 | 08:51 WIB
: Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, menyambut Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, dalam pertemuan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (24/10/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:47 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, menyambut Duta Besar Cina untuk Indonesia, Wang Lutong, dalam pertemuan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis (24/10/2024).
Pertemuan ini difokuskan pada penguatan hubungan bilateral serta kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Cina. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Wang Lutong mengucapkan selamat kepada Menhan Sjafrie atas penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan RI untuk periode 2024-2029. Menhan Sjafrie menyambut baik kunjungan itu dan menegaskan pentingnya peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara.
“Kami berkomitmen memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang pertahanan. Kerja sama yang kuat akan berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran kawasan,” ujar Menhan Sjafrie.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengeksplorasi peluang baru, termasuk latihan militer bersama dan pertukaran teknologi pertahanan. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan militer, tetapi juga menciptakan stabilitas keamanan yang lebih luas di kawasan Asia-Pasifik.
Dubes Wang Lutong juga menekankan bahwa hubungan bilateral yang telah terjalin baik antara Indonesia dan Cina dapat terus berkembang demi kepentingan bersama di berbagai sektor.
Pertemuan itu mencerminkan komitmen kedua negara untuk mempererat hubungan di bidang pertahanan, sejalan dengan upaya menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Latihan militer bersama dan pertukaran informasi akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat kekuatan pertahanan kedua negara.
Dengan hubungan diplomatik yang semakin kuat, kerja sama itu diharapkan dapat berkontribusi pada stabilitas kawasan, termasuk mengatasi potensi konflik dan tantangan keamanan di Asia-Pasifik. Kolaborasi yang erat juga mendukung agenda kemakmuran ekonomi melalui keamanan yang lebih stabil.