- Oleh MC KOTA PADANG
- Kamis, 21 November 2024 | 23:45 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto, menekankan peran penting mahasiswa sebagai aset bangsa yang mampu mendorong perubahan signifikan, Malang, Kamis, (26/9/2024). Foto, Humas Kemenko Polhukam RI.
Oleh Fatkhurrohim, Jumat, 27 September 2024 | 13:22 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 300
Jakarta, Infopublik – Dalam rangka mempersiapkan Indonesia Emas 2045, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto, menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai aset bangsa yang mampu membawa perubahan signifikan.
Pernyataan tersebut disampaikan Hadi saat memberikan Kuliah Umum bertema “Kepemimpinan Generasi Muda: Merawat Persatuan dalam Kemajemukan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” di Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2024).
“Kepemimpinan generasi muda telah memainkan peran besar dalam sejarah bangsa ini. Pemuda, dengan pengetahuan dan semangatnya, selalu menjadi pendorong perubahan. Mahasiswa saat ini harus mengambil peran lebih besar dalam menghadapi tantangan bangsa,” tegas Hadi Tjahjanto di hadapan para mahasiswa.
Menko Polhukam menjelaskan bahwa pada 2045, Indonesia diproyeksikan akan mencapai bonus demografi dengan jumlah penduduk sekitar 309 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 52% akan berada dalam usia produktif, yang menandai peluang besar untuk kemajuan ekonomi. Selain itu, 75% populasi akan tinggal di perkotaan, dengan 80% diperkirakan berada dalam kategori berpenghasilan menengah.
Namun, ia mengingatkan, bonus demografi ini juga menghadirkan tantangan. "Keberhasilan Indonesia Emas 2045 tidak akan datang secara otomatis. Kita akan dihadapkan pada tantangan global yang jauh lebih kompleks dibanding hari ini. Volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas akan meningkat,” ungkap Hadi.
Selain tantangan global, Hadi juga menyoroti pentingnya merawat persatuan dalam kemajemukan bangsa. Ia menekankan bahwa keberagaman Indonesia adalah kekuatan besar jika dikelola dengan baik. “Kemajemukan adalah karunia Tuhan yang harus kita rawat. Jika tidak, ia bisa menjadi potensi perpecahan. Mahasiswa harus memahami dan mengelola keberagaman ini sebagai energi positif untuk bangsa,” tambahnya.
Hadi pun mengingatkan peran vital mahasiswa dalam menjaga stabilitas dan persatuan, terutama di era yang dipenuhi dengan informasi yang cepat dan sering kali tidak akurat. "Generasi muda harus bijak dalam menghadapi arus informasi. Jangan sampai kemajemukan yang kita miliki justru menjadi sumber konflik karena disalahgunakan,” tegasnya.
Sebagai bagian dari strategi menghadapi tantangan masa depan, Hadi juga menyoroti pentingnya keamanan data nasional. Pemerintah, lanjutnya, tengah memperkuat perlindungan data dengan memigrasikan data dari PDNS 2 di Surabaya ke PDNS 1 di Serpong. Langkah ini diambil untuk meningkatkan keamanan siber dan mencegah potensi peretasan yang dapat merugikan negara.
"Keamanan data adalah prioritas kita. Dengan semakin berkembangnya teknologi, ancaman terhadap data semakin besar. Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah,” ujar Menko Polhukam.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Merdeka Malang, Prihat Asih, juga memberikan dorongan kepada para mahasiswa untuk terus mengembangkan diri. Ia menekankan pentingnya kualitas kepemimpinan generasi muda dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita bersama yang membutuhkan peran besar generasi muda. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin muda yang berkualitas, berwawasan luas, dan memiliki visi untuk membangun bangsa yang lebih baik,” ungkap Prihat Asih.