- Oleh MC KOTA PADANG
- Rabu, 27 November 2024 | 11:57 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Jumat, 13 September 2024 | 08:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 197
Padang, InfoPublik – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas mengadakan kuliah umum bertajuk “Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Kebudayaan” di Convention Hall UNAND, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu (11/9/2024).
Acara ini menghadirkan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, sebagai narasumber utama.
Dalam pemaparannya, Hilmar Farid menyoroti pentingnya apresiasi terhadap para pemerhati kebudayaan yang selama ini sering diabaikan.
"Kebudayaan adalah penggerak dan pendorong utama pembangunan berkelanjutan. Peran kebudayaan sangat penting, mulai dari memelihara identitas sosial hingga mendorong inovasi dan kreativitas untuk menghadapi tantangan global," ujarnya.
Ia juga menekankan peran individu dalam memajukan kebudayaan, serta pentingnya keterlibatan publik dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan budaya. Hilmar berharap Universitas Andalas dapat segera membuka program studi arkeologi guna mendukung pembangunan kebudayaan yang lebih baik.
Wakil Rektor I UNAND, Syukri Arief, menyampaikan bahwa Universitas Andalas memiliki komitmen kuat dalam memajukan kebudayaan, terutama dengan mengedepankan nilai-nilai lokal Minangkabau seperti sistem matrilineal dan filosofi "alam takambang jadi guru."
"Komitmen ini diwujudkan melalui program Minangkabau Corner dan Nagari Development Center," katanya.
Universitas Andalas juga telah menyediakan program studi yang berkaitan dengan kebudayaan, baik di Fakultas Ilmu Budaya maupun di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Salah satu rencana strategis UNAND adalah pembukaan Program Studi Arkeologi untuk memperkuat kontribusi terhadap kebudayaan nasional.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Herwandi, berharap diskusi ini dapat memberikan solusi atas tantangan dalam tata kelola kebudayaan di Indonesia, khususnya di Sumatra Barat.
"Tata kelola dan sumber daya manusia kebudayaan seperti dua sisi mata uang yang saling mendukung," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat, Jefrinal Arifin, yang hadir mewakili Gubernur, juga menekankan pentingnya tata kelola kebudayaan yang baik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya. Ia mengungkapkan upaya pemerintah daerah untuk mendukung pemajuan kebudayaan melalui rancangan Peraturan Daerah (Perda) terkait kebudayaan.
Acara ini juga mendapatkan antusiasme besar dari para mahasiswa Universitas Andalas, yang menunjukkan tingginya minat generasi muda dalam melestarikan budaya.
(MC Padang/Marajo)