- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 30 Desember 2024 | 11:00 WIB
: Rektor UIN Jakarta, Profesor Asep saat menyampaikan materi kuliah umum tentang Pancasila kepada muslim Rusia pada Kamis )5/9/2024)/ foto: Humas UIN Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 6 September 2024 | 05:54 WIB - Redaktur: Untung S - 326
Jakarta, InfoPublik - Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Profesor (Prof) Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D., memperkenalkan Pancasila kepada kalangan Muslim Rusia sebagai ideologi negara yang berperan menjembatani terbangunnya toleransi dan penghormatan terhadap keragaman praktik keagamaan di Indonesia. Ia juga menyampaikan peran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai bagian terdepan dalam mempromosikan Islam moderat dan memfasilitasi dialog antar agama.
Hal itu disampaikan Rektor Asep kepada kalangan Muslim Rusia, baik tokoh agama, para akademisi, dan tokoh publik setempat saat memberikan kuliah umum di Bolgar Islamic Academy, Tatarstan, Rusia, Kamis (5/9/2024). Dalam kuliah umum itu, Rektor Asep menyampaikan materi bertajuk ‘Moderate Islam and Interfaith Dialogue: Paths to Peaceful Coexistence’ (Islam Moderat dan Dialog Antar Agama: Jalan Menuju Hidup Berdampingan Secara Damai).
Sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, paparnya, Indonesia menawarkan model menarik bagaimana Islam moderat dapat berkembang di tengah masyarakat yang majemuk. “Komitmen kami terhadap moderasi dan saling menghormati telah memungkinkan kami untuk menavigasi kompleksitas dialog antar agama dengan sukses dan berintegritas,” ujar Rektor Asep dikutip dari siaran pers Humas UIN Jakarta yang diterima InfoPublik, Kamis (5/9/2024).
Rektor Asep menjelaskan prinsip-prinsip moderasi dan saling menghormati dalam ajaran Islam seperti anjurkan keseimbangan, keadilan, dan penghormatan terhadap seluruh umat manusia tertanam kuat di kalangan masyarakat. Menurutnya, prinsip-prinsip ini berkembang menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sehingga tercipta stabilitas dan keharmonisan bangsa.
“Landasan pendekatan Indonesia terhadap keragaman agama diabadikan dalam Pancasila, landasan filosofis bangsa kami. Pancasila menjunjung tinggi kepercayaan terhadap Yang Maha Kuasa dan mengamanatkan penghormatan terhadap keragaman praktik keagamaan,” ujarnya.
Pancasila selanjutnya memungkinkan Indonesia menjadi negara bangsa Dimana masyarakatnya hidup berdampingan secara damai, meskipun Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnis dan berbagai komunitas agama.
“Pengalaman kami menunjukkan bahwa merangkul dan menghormati keragaman agama dan budaya dapat mengubahnya menjadi sumber kekuatan dan persatuan, bukan perpecahan,” paparnya.
Sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam negeri terbesar dan tertua di Indonesia, lanjut Rektor Asep, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta turut menjadi garda terdepan dalam mempromosikan Islam moderat dan memfasilitasi dialog antar agama. Pada kampus itu, dikembangkan sebuah lingkungan dimana berbagai agama dan budaya terlibat dalam wacana yang bermakna dan saling menghormati melalui konferensi, lokakarya, dan proyek penelitian bersama.
Selain berbagai fakultas dan kurikulum yang ditawarkan, berbagai pusat riset di lingkungan UIN Jakarta menjadi bagian penting dalam menopang peran UIN Jakarta di garda depan Islam moderat. Diantaranya, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat; Pusat Kajian Agama dan Budaya; dan Pusat Kajian Agama Agama, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim.
Pusat-pusat penelitian itu, bersama dengan para sarjana lainnya telah menghasilkan kontribusi substansial terhadap pemahaman dan praktik Islam moderat dan hubungan antaragama di Indonesia. “Karya mereka menggarisbawahi potensi prinsip-prinsip Islam dalam mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan kelestarian lingkungan,” imbuh Rektor Asep.
Kegiatan kuliah umum itu menjadi rangkaian penandatanganan kerjasama antara UIN Jakarta dengan Bolgar Islamic Academy. Penandatanganan dilakukan Rektor Asep Jahar dan Rektor Bolgar Islamic Academy, Farkhat Khusnutdinov disaksikan pimpinan universitas, komunitas Muslim, dan para tokoh publik setempat.
Dalam penandatanganan kerjasama sendiri, Rektor Asep Jahar berharap terbangun kolaborasi dinamis antara UIN Jakarta dan Bolgar Islamic Academy dalam berbagai bidang. Diantaranya, kolaborasi pendidikan bersama, kemitraan riset, pertukaran dosen-mahasiswa dalam memberikan pengalaman kebudayaan dan pendidikan yang beragam.
Melalui kerjasama yang terbangun, sebutnya, UIN Jakarta dan Bolgar Islamic Academy dapat memberikan manfaat yang sangat besar, tidak hanya bagi para mahasiswa dan staf pengajar, namun juga bagi komunitas Muslim yang lebih luas dan dunia pada umumnya.
“Saya yakin bahwa kemitraan ini akan membuka kontribusi signifikan terhadap studi Islam, dialog antar agama, dan perdamaian global untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih cerah dan harmonis,” tutup Rektor Asep.
Sebagai informasi, kuliah umum dan penadatanganan kerja sama tersebut, Rektor UIN Jakarta didampingi Staf Khusus Rektor Prof Kusmana M.A. Ph.D. dan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional Prof. Maila Dinia Husni Rahiem M.A. Ph.D. tengah melakukan lawatan kerjasama ke Rusia.
Sepekan dalam lawatan, delegasi UIN Jakarta berhasil mengantongi komitmen kerjasama dengan sejumlah universitas dan lembaga di Rusia seperti Kazan Federal University, Kazan National Research Technological University, Russian Islamic University, Institute of Oriental Studies Moskow, dan Moscow Islamic Institute.