Jakarta, InfoPublik — UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus mengakselerasi internasionalisasi berbagai program studi pada 12 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana. Salahsatunya dengan melaksanakan akreditasi internasional melalui Lembaga penjaminan mutu internasional ACQUIN (Accreditation, Certification, and Quality Assurance Institute) pada 50 program studi di sejumlah fakultas.
Proses akreditasi internasional sendiri dilakukan ACQUIN melalui kegiatan visitasi akreditasi mulai Senin-Jumat (09-13 Desember 2024). Para asesor ACQUIN, yaitu Dr. Jasmine Rudolph, Dr. Michael Bayer, Martin Borg, Simon Schachtl, dan Robert Raback secara bertahap melakukan visitasi, diskusi, dan pengecekan jaminan mutu akademik di sejumlah fakultas sasaran.
Kepala Pusat Audit dan Pengendalian Mutu Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Jakarta, Jejen Jaenuddin M.A. Ph.D., menuturkan kegiatan visitasi dimulai pada sejumlah klaster tahap pertama, “Alhamdulillah pekan ini kita sudah memulai proses visitasi dalam rangka akreditasi internasional oleh ACQUIN. Mohon doa dan dukungan semuanya agar proses visitasi akreditasi ini berjalan lancar,” ujar Jejen pada keteranganya yang diterima, Selasa (10/12/2024).
Dalam rilis resmi LPM, total 50 program studi yang diagendakan mendapatkan visitasi akreditasi lembaga penjaminan mutu yang terdaftar sebagai anggota European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR) tersebut. Ke-50 program studi ini terbagi dalam 9 klaster visitasi, yaitu Islamic Studies I (09/12/2024), Education I (09/12/2024), Social, Communication, and Management (9-10/12/2024), Sociology, Politics and International Relations (12-13/12/2024), Islamic Studies II (12-13/12/2024), Language and History (12-13/12/2024). Selanjutnya, Economics and Business (Januari 2025), Legal Studies (Januari 2025), dan Education II (Januari 2025).
Untuk klaster Islamic Studies I (09/12/2024), para asesor melakukan visitasi langsung ke Sekolah Pascasarjana dan Fakultas Dirasat Islamiyah. Di sini, para asesor melakukan visitasi ke Program Magister Pengkajian Islam, Program Doktor Pengkajian Islam, Prodi Dirasat Islamiyah, dan Program Magister Dirasat Islamiyah.
Di hari yang sama, para asesor juga melakukan visitasi pada sejumlah prodi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan tergabung pada klaster Education I. Diantaranya, Prodi Pendidikan Agama Islam, Magister Pendidikan Agama Islam, Prodi Pendidikan IPS, Prodi PGMI, Prodi Manajemen Pendidikan, Magister Manajemen Pendidikan Islam, dan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
Selain itu, para asesor ACQUIN melakukan visitasi ke sejumlah prodi klaster Social, Communication, and Management. Diantaranya, Prodi Manajemen Dakwah, Prodi Kesejahteraan Sosial, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom).
Selanjutnya, para asesor melakukan visitasi ke sejumlah prodi yang tergabung dalam klaster Sociology, Politics and International Relations (12-13/12/2024), klaster Islamic Studies II (12-13/12/2024), Language and History (12-13/12/2024). Untuk klaster Sociology, Politics and International Relations, para asesor melakukan visitasi ke Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Politik, dan Prodi Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Prodi Psikologi pada Fakultas Psikologi.
Dalam pekan yang sama, sejumlah prodi di Fakultas Ushuluddin yang tergabung dalam klaster Islamic Studies II menunggu giliran visitasi, masing-masing yaitu Prodi Studi Agama-Agama, Prodi Aqidah dan Filsafat, Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir, Magister Studi Agama-Agama dan Magister Aqidah dan Filsafat Islam. Sedang di klaster Language and History, disasar Prodi di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora, yaitu Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Prodi Sejarah dan Peradaban Islam, Prodi Tarjamah, Prodi Ilmu Perpustakaan, Prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam.
Visitasi ACQUIN pada klaster lainnya dijadwalkan pada Januari 2025 mendatang. Pada klaser Education II akan disasar beberapa prodi lain di FITK, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Magister Pendidikan Bahasa Arab, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Magister Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Fisika, dan Prodi Pendidikan Kimia.
Di bulan yang sama, akan disasar prodi pada klaster Economics and Business yaitu Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi Pembangunan, Prodi Perbankan Syariah, dan Magister Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu, disasar prodi klaster Legal Studies, yaitu Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Magister Hukum Ekonomi Syariah, Prodi Ilmu Hukum, Prodi Hukum Tata Negara, Prodi Hukum Keluarga, dan Magister Hukum Keluarga di Fakultas Syariah dan Hukum.
Diketahui, kegiatan akreditasi ACQUIN sendiri merupakan rangkaian internasionalisasi UIN Jakarta. Sebelumnya, UIN Jakarta melakukan akreditasi internasional melalui lembaga ASIIN ( Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik ) untuk sejumlah program studi bidang sains. Beberapa diantaranya yaitu Prodi Agribisnis, Magister Agribisnis, Biologi, Matematika, Fisika, Kimia (Fakultas Sains dan Teknologi), Prodi Kesehatan Masyarakat, Prodi Keperawatan, Profesi Ners, Prodi Farmasi, Profesi Apoteker (Fakultas Sains dan Teknologi). Terakhir Prodi Kedokteran dan Profesi Dokter (Fakultas Kedokteran).
Rektor Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. dalam berbagai kesempatan mengungkapkan komitmen UIN Jakarta dalam mengakselerasi internasionalisasi UIN Jakarta sebagai salah satu program prioritas. Lainnya, implementasi digitalisasi, reformasi birokrasi, green campus. “Semoga proses akreditasi internasional ini berjalan lancar dan UIN Jakarta mendapatkan hasil yang optimal,” sambutnya.
Lebih lanjut, Rektor Asep Jahar menuturkan, proses akreditasi internasional sendiri dilakukan bukan hanya mendukung upaya internasionalisasi, melainkan juga mengukur, memetakan, dan meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Menurutnya, akreditasi juga menjadi instrumen strategis untuk memastikan bahwa institusi pendidikan tinggi memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sekaligus mendorong perbaikan berkelanjutan.
“Termasuk memberikan jaminan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan ekspektasi global maupun kebutuhan lokal,” ujar Rektir Asep.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi S.Ag., S.H., M.H., M.A., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan visitasi akreditasi internasional oleh ACQUIN. Menurutnya, proses ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya saing global UIN Jakarta.
“Proses akreditasi internasional ini memberikan peluang bagi UIN Jakarta untuk menunjukkan kualitas akademiknya di tingkat global sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan. Kami berharap seluruh prodi yang divisitasi dapat meraih hasil terbaik,” ujar Prof Tholabi.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Jakarta, Prof. Dr. Khamami Zada, menambahkan kegiatan visitasi akreditasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan internasionalisasi UIN Jakarta. Menurutnya, kerja sama dengan lembaga penjaminan mutu internasional seperti ACQUIN adalah bentuk komitmen UIN Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diakui dunia.
“Kami optimistis bahwa proses visitasi ini akan memberikan dampak positif tidak hanya pada akreditasi, tetapi juga pada pengembangan standar mutu pendidikan di UIN Jakarta,” ujar Khamami.
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id