Kunker ke Riau, BKSDN Kemendagri Bahas Strategi Replikasi Inovasi

: Yusharto Huntoyungo memberikan sambutan saat kunjungan kerja di Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Kamis (11/7/2024). ANTARA/HO-Puspen Kemendagri.


Oleh Eko Budiono, Jumat, 12 Juli 2024 | 11:12 WIB - Redaktur: Untung S - 282


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Kamis (11/7/2024) untuk membahas strategi replikasi inovasi yang efektif.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan inovasi di seluruh daerah di Indonesia, yang dipercaya akan berdampak positif terhadap kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

"Replikasi inovasi adalah upaya yang bisa Bapak/Ibu pilih untuk mempercepat peningkatan pelayanan publik di daerah," kata Yusharto dalam keterangan resmi, Jumat (12/7/2024).

Menurut Yusharto, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam mereplikasi inovasi.

Sebab, kolaborasi memungkinkan Pemprov Riau memperoleh informasi atau cara pandang baru terkait upaya meningkatkan inovasi.

"Kita harus terus melakukan kolaborasi, melihat bahwa penyelesaian tugas yang berkaitan tugas dan fungsi (tusi) kita akan selalu bersinggungan dengan tusi dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang lain," katanya.

Selain kolaborasi, Yusharto juga mengimbau Pemprov Riau untuk mengakses aplikasi Tuxedovation yang dikelola oleh BSKDN.

Aplikasi tersebut akan membantu Pemprov Riau memperoleh informasi terkait berbagai inovasi yang telah berhasil diterapkan dan membawa dampak yang baik terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.

"Bapak/ibu sekalian bisa melihat contoh di (aplikasi) Tuxedovation, yang berisi kurang lebih 14.000 inovasi yang bisa direplikasi oleh Bapak/Ibu dari kabupaten dan kota dan OPD yang ada di provinsi. Semua ini untuk meningkatkan daya saing daerah," ujar Yusharto.

Guna memastikan replikasi berjalan dengan efektif, dia meminta Pemprov Riau untuk menyesuaikan inovasi yang direplikasi tersebut dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.

Selain itu, Yusharto juga mengimbau saat mereplikasi inovasi, Pemprov Riau agar menjauhi unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang dapat memicu ketersinggungan.

"Bantu Bupati, bantu gubernurnya untuk bisa meningkatkan inovasi di wilayah Provinsi Riau, bapak/ibu bisa merumuskan inovasi yang terkait dengan dinas tempat Bapak/Ibu bertugas," katanya.

Selain itu, Yusharto  mengapresiasi inovasi di Provinsi Riau yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Berdasarkan rekapitulasi skor Indeks Inovasi Daerah (IID) Tahun 2023, Provinsi Riau memperoleh 53,52.

"Kabupaten/kota di Provinsi Riau syukurnya sudah pada bagus. Pekanbaru inovasinya sudah sangat bagus, sangat inovatif. Kami berharap Bapak/Ibu bisa terus meningkatkan nilai indeks inovasinya," katanya.
 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Sabtu, 14 September 2024 | 18:22 WIB
Kementerian PANRB dan Mitra Kerja Fokus Integrasi Data Inovasi di JIPPNas
  • Oleh MC KAB BENGKALIS
  • Senin, 16 September 2024 | 20:11 WIB
Bupati Bengkalis Kukuhkan 12 Kepala Desa, Perpanjang Masa Jabatan hingga 2026
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Jumat, 13 September 2024 | 19:53 WIB
Inovasi 'Gercep Pasti Muba': Strategi Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur Daerah
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 13 September 2024 | 10:53 WIB
Perkuat Layanan Publik, Kemendagri Dorong Daerah Gunakan Sistem Digital
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 12 September 2024 | 22:10 WIB
Bappebti Setujui Kontrak Berjangka Perpetual Aset Kripto untuk Dorong Inovasi