:
Oleh Eko Budiono, Rabu, 20 Januari 2016 | 11:38 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 412
Jakarta, InfoPublik - Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah memiliki anggota dari Pulau Sumatera sampai Maluku. Padahal, organisasi ini pernah dibubarkan pada 2009.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Polpum Kemdagri) Soedarmo, di kantornya, Rabu (20/1).
Menurut Soedarmo, organisasi tersebut awalnya bernama Al Qidayah Al Islamiyah, dan berganti menjadi Komar (Komunitas Millah Abraham). "Kami masih belum tahu persis jumlah anggotnya, namun kemungkinan cukup banyak di tiap daerahnya. Kemarin muncul daerah Jambi, di Jateng juga banyak termasuk di daerah lain," paparnya.
Dia menyebutkan anggota Gafatar tidak hanya terdiri dari warga masyarakat yang sebelunya memeluk agama Islam, namun juga masyarakat yang memeluk agama Kristen. Kemdagri, kata Soedarmo, juga mengimbau pemerintah daerah melindungi mantan anggota Gafatar. “Perlindungan perlu diberikan karena walau bagaimana pun, ex-anggota Gafatar merupakan rakyat Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya terjadi aksi massa di Kalimantan Barat yang menolak keberadaan anggota Gafatar di daerah tersebut.