- Oleh Dian Thenniarti
- Kamis, 9 Januari 2025 | 08:41 WIB
: Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kementan, Jakarta pada Kamis (6/12/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 6 Desember 2024 | 13:10 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 217
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mematangkan kolaborasinya dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendukung percepatan swasembada pangan melalui penguatan infrastruktur sumber daya air.
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kementan pada Kamis (6/12/2024), Menteri PU Dody Hanggodo, Menteri Pertanian Andi Amran, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak membahas langkah-langkah strategis untuk mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menteri Dody menyampaikan bahwa Kementerian PU siap menjadi tulang punggung dalam penyediaan infrastruktur pendukung swasembada pangan. "Dari awal kami sampaikan, Kementerian PUPR ini adalah tukangnya. Kami bertugas menyiapkan air irigasi, sementara Kementerian Pertanian yang akan menyiapkan sarana produksinya," ujar Menteri Dody dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Jumat (6/12/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran menjelaskan, rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo untuk mendukung swasembada pangan melalui program seperti cetak sawah, optimasi lahan (OPLAH), dan revitalisasi sistem irigasi. "Kami ingin memastikan semua program berjalan dengan sinergi dan terkoordinasi dengan baik antara kementerian dan lembaga terkait," katanya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA), Bob Arthur Lombogia, memaparkan target kerja Kementerian PU dalam mendukung swasembada pangan pada 2025. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan luas tanam melalui optimalisasi Indeks Pertanaman (IP) dengan memanfaatkan air irigasi dari bendungan eksisting yang akan mencakup area seluas 8.994 hektare (ha)
Selain itu, Kementerian PU menargetkan tambahan 222.717 ha luas tanam dari daerah irigasi (DI) bendungan baru, 74.778 ha dari rehabilitasi DI yang dikelola pusat, 43.975 ha melalui rehabilitasi DI provinsi dan kabupaten/kota menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta 133.100 ha dari rehabilitasi DI desa melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Secara keseluruhan, Ditjen SDA menargetkan penambahan 483.563 ha luas tanam di daerah irigasi pada 2025.
Bob Arthur juga menambahkan bahwa penambahan ini akan semakin signifikan dengan dukungan dari program optimasi lahan (OPLAH) seluas 851.017 ha dan pompanisasi seluas 1 juta ha . "Total penambahan luas tanam yang kami targetkan mencapai 2.334.580 ha pada tahun 2025," jelasnya.
Rencana ini telah diverifikasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS), memastikan kesiapannya untuk mendukung program nasional swasembada pangan. Dengan dukungan penuh dari infrastruktur dan sinergi antar-lembaga, program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani dan peningkatan produksi pangan nasional.