- Oleh MC KOTA JAMBI
- Kamis, 28 November 2024 | 21:41 WIB
: Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai kunci utama dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), dalam acara Economic & Capital Market Outlook 2025 di Jakarta, Kamis (28/11/2024). Foto. Humas kemenko Infra.
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 28 November 2024 | 18:18 WIB - Redaktur: Untung S - 68
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan melibatkan pasar modal sebagai sumber pembiayaan proyek-proyek infrastruktur besar di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), dalam acara Economic & Capital Market Outlook 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Menko AHY mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk perusahaan dan institusi keuangan, untuk berkolaborasi dalam mencari solusi pembiayaan bagi proyek infrastruktur yang ambisius. Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY menegaskan bahwa pemanfaatan pasar modal merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung anggaran pembangunan yang terus berkembang.
"Pasar modal memiliki peran yang sangat penting, dan kami ingin melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, dalam pembiayaan infrastruktur melalui skema yang lebih terbuka dan kolaboratif," ujar Menko AHY.
Menurut Menko AHY, pengintegrasian pasar modal dalam pembiayaan proyek infrastruktur akan membuka peluang lebih besar bagi investor untuk berpartisipasi, serta menciptakan model pembiayaan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Hal itu juga diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek-proyek yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu prioritas utama pemerintah adalah memperkuat konektivitas nasional. Menko AHY menjelaskan, peningkatan konektivitas ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam hal penurunan biaya logistik yang saat ini masih mencapai sekitar 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menargetkan untuk menurunkan biaya logistik tersebut menjadi 8% dalam jangka panjang.
"Penurunan biaya logistik akan meningkatkan efisiensi perdagangan antar wilayah, membuka lebih banyak peluang investasi, dan tentu saja meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global," jelas Menko AHY.
Dengan peningkatan konektivitas yang lebih baik, infrastruktur yang lebih efisien akan tercipta, yang pada gilirannya akan mendorong produktivitas ekonomi dan mempercepat pembangunan di berbagai daerah, mulai dari Aceh hingga Papua.
Selain konektivitas, pemerintah juga memberikan perhatian pada penurunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), yang saat ini berada pada angka lebih dari 6. ICOR yang tinggi menunjukkan kurangnya efisiensi dalam penggunaan modal untuk menghasilkan output ekonomi. Menurunkan ICOR merupakan salah satu kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Menko AHY menambahkan, dengan efisiensi investasi yang lebih baik, Indonesia akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. “Penurunan ICOR sangat penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan dapat memberikan hasil yang maksimal. Ini adalah bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan ekonomi yang lebih efisien dan produktif,” pungkas Menko AHY.
Dengan pemanfaatan pasar modal sebagai alat pembiayaan utama dan peningkatan konektivitas nasional, Menko AHY yakin bahwa Indonesia dapat menciptakan perekonomian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan institusi keuangan akan menjadi kunci untuk merealisasikan proyek-proyek infrastruktur yang dapat mendongkrak daya saing Indonesia di pasar global.
Dalam jangka panjang, keberhasilan pembiayaan infrastruktur ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.