- Oleh MC KAB MERAUKE
- Sabtu, 16 November 2024 | 21:07 WIB
: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia menggelar acara Ceremony of Keel Laying untuk Kapal Fregat Merah Putih ke-2 di fasilitas PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/11/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Minggu, 17 November 2024 | 06:19 WIB - Redaktur: Untung S - 240
Surabaya, InfoPublik – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia menggelar acara Ceremony of Keel Laying untuk Kapal Fregat Merah Putih ke-2 di fasilitas PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur. Acara tersebut menandai langkah penting dalam pengembangan kekuatan pertahanan Indonesia, khususnya di sektor pertahanan laut.
Pada acara tersebut, peletakan lunas kapal dilakukan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemhan, Steverly C. Parengkuan, yang mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Yusuf Jauhari. Peletakan lunas kapal ini, yang ditandai dengan peletakan koin di atas dudukan blok kapal, menandakan dimulainya pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 sebagai bagian dari upaya memperkuat pertahanan Indonesia.
Dalam keterangannya, Sabtu (16/11/2024), Steverly C. Parengkuan menjelaskan bahwa pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 itu merupakan bagian dari upaya Kemhan untuk mengembangkan kekuatan pertahanan nasional, khususnya mendukung TNI Angkatan Laut (AL) dalam menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia di laut.
"Pengadaan kapal fregat ke-2 ini adalah bagian dari program untuk mendukung TNI AL dalam menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia di laut," ungkap Steverly dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, Steverly menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan industri pertahanan dalam negeri yang unggul, serta mendorong kemandirian dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
"Kami berharap melalui proyek ini, PT PAL Indonesia dapat semakin meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sejenis di masa depan," kata Steverly.
Kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini merupakan kapal tempur terbesar pertama buatan Indonesia yang dirancang dengan kemampuan tempur multimatra. Kapal ini dilengkapi dengan empat kemampuan operasional utama, yakni: Laut ke Laut (Surface to Surface), Laut ke Udara (Surface to Air), Anti-Kapal Selam (Anti-Submarine Warfare), dan Perang Elektronik (Electronic Warfare atau Cyber Warfare). Desain kapal ini menjadikannya sebagai armada yang siap mendukung berbagai operasi pertahanan dan menjaga keamanan wilayah laut Indonesia.
Kapal ini memiliki spesifikasi tinggi, dengan panjang keseluruhan (Length Overall/LoA) mencapai 140 meter, lebar 19,75 meter, dan kemampuan kecepatan maksimum hingga 28 knots saat berlayar. Dengan desain yang tangguh, kapal fregat ini akan berfungsi sebagai armada utama TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman di perairan Indonesia.
Proyek pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 semula direncanakan selesai pada Maret 2025. Namun, dengan pengembangan teknologi dan dukungan penuh dari PT PAL Indonesia, waktu produksi kapal ini dipercepat. Kapal ini dibangun di Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia, sementara kapal fregat pertama sebelumnya diproduksi di Divisi Kapal Niaga.
Proses produksi kapal fregat itu mencerminkan kemajuan pesat dalam industri pertahanan Indonesia yang semakin mampu memenuhi kebutuhan alutsista modern TNI AL. Pembangunan kapal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi PT PAL Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Indonesia dalam menciptakan kapal perang buatan dalam negeri yang canggih dan siap bertempur.
Pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing TNI AL dan memperkuat pertahanan laut Indonesia. Dengan kemampuan tempur yang canggih, kapal fregat ini akan menjadi andalan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan perairan Indonesia, serta memberikan kontribusi besar dalam penguatan sistem pertahanan negara di masa depan.
Kemhan RI dan PT PAL Indonesia berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia, khususnya di sektor pertahanan laut yang semakin penting di tengah dinamika keamanan global yang terus berkembang.