- Oleh Isma
- Rabu, 18 Desember 2024 | 16:42 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 18 Desember 2024 | 11:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 88
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar bersama Bank Indonesia menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Aula Kriangbandong Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Selasa (17/12/2024).
Dalam rangka mengendalikan inflasi daerah di Kalimantan Barat menjelang akhir tahun 2024,
Penjabat (Pj) Gubernur Harisson menyoroti pentingnya sinergi langkah-langkah TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota melalui Strategi 4K:
Langkah ini diambil untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil menjelang Hari Raya Natal, Tahun Baru, serta perayaan Imlek dan Cap Go Meh pada awal 2025.
“Kita harus mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok seperti daging ayam ras, cabai merah, dan bawang merah yang telah menjadi perhatian nasional,” ujar Harisson.
Untuk menekan harga, Pemprov Kalbar akan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil bahan pangan, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Langkah ini bertujuan memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat Kalbar dan menekan harga di pasar.
Selain itu, Harisson menekankan pentingnya pengawasan terhadap peredaran daging beku ilegal, yang dapat merugikan peternak lokal. Dalam HLM, pihak Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura menyatakan komitmennya untuk memperketat pengawasan guna mencegah masuknya daging beku ilegal.
“Kita tidak ingin peredaran daging beku ilegal mengganggu stabilitas peternakan lokal,” tegas Harisson.
Berdasarkan Indeks Perkembangan Harga (IPH), Kalbar menempati posisi kedua tertinggi secara nasional. Untuk itu, HLM juga membahas langkah preventif, seperti:
Harisson berharap sinergi antara TPID, pemerintah daerah, dan masyarakat mampu menekan inflasi dan menjaga kestabilan ekonomi daerah.
(rfa/nzr)