- Oleh Fatkhurrohim
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 20:36 WIB
: Untuk meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan naluri tempur prajurit dari tiga satuan Pasukan Khusus Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL), yakni Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir, TNI AL menggelar Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Sabtu (14/12/2024). Foto. tnial.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 14 Desember 2024 | 20:56 WIB - Redaktur: Untung S - 161
Dabo Singkep, InfoPublik – Dalam rangka meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan naluri tempur prajurit dari tiga satuan Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), yaitu Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir, TNI AL menggelar Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau, pada Sabtu (14/12/2024).
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali, didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi TNI AL, turut menyaksikan secara langsung jalannya latihan itu.
Para prajurit elit TNI AL melaksanakan berbagai materi latihan penting, seperti Pendaratan Khusus, Beach Clearing & Demolisi, Terjun Tempur, Rubber Duck, serta Fast Roping/Stabo, yang dirancang untuk mengasah keterampilan tempur dalam kondisi medan yang menantang.
Latihan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pasukan dalam menghadapi situasi operasi militer yang menuntut ketepatan dan keterampilan tinggi. Dalam skenario latihan, para prajurit berlatih untuk menghadapi ancaman dari Foreign Terrorist Fighters (FTF) yang berusaha melakukan sabotase terhadap instalasi militer strategis, pelabuhan utama, serta jalur perdagangan laut di sekitar Dabo Singkep.
Ancaman dari FTF itu tidak hanya bersifat lokal, tetapi dapat memiliki dampak strategis yang luas, berpotensi mempengaruhi stabilitas Indonesia dan kawasan regional. Oleh karena itu, situasi ini membutuhkan respons cepat, terukur, dan tanpa kompromi. TNI AL, dengan kekuatan tiga satuan elit Pasukan Khususnya—Denjaka, Kopaska, dan Yontaifib—dikerahkan untuk menghancurkan ancaman tersebut dan memulihkan kembali kondisi keamanan di wilayah yang terancam.
Penggunaan Alutsista Modern dalam Latihan
Untuk mensimulasikan berbagai skenario operasi militer yang kompleks, TNI AL mengerahkan berbagai jenis alat utama sistem senjata (alutsista), termasuk satu KRI jenis Landing Ship Tank (LST), Helikopter Panther, Helikopter Bell, Casa, Rigid-Hulled Inflatable Boat (RHIB), Kraka Jet Boat, serta puluhan perahu karet.
Lebih dari 500 prajurit terlibat dalam latihan itu, yang bertujuan untuk mengasah keterampilan tempur dan kesiapan pasukan dalam menjalankan misi-misi berat di lapangan.
TNI AL memiliki tiga satuan elit pasukan khusus yang sangat terlatih dan kompeten dalam menjalankan misi-misi berat. Pertama, Denjaka, yang merupakan satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Marinir dengan spesialisasi dalam penanggulangan terorisme laut. Kedua, Kopaska, yang memiliki keahlian dalam peperangan laut khusus, dan ketiga, Yontaifib, pasukan khusus Korps Marinir TNI AL yang berfokus pada operasi pengintaian amfibi dan pengintaian khusus.
Ketiga satuan itu memiliki kemampuan operasional yang sangat tinggi dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap kedaulatan negara, khususnya di wilayah laut yang menjadi jalur strategis perdagangan dan pertahanan.
Dalam wawancaranya dengan awak media, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan mengasah keterampilan tempur yang sangat diperlukan bagi pasukan khusus laut. Materi latihan seperti terjun free fall, helly rapling, dan fast rope dari helikopter merupakan upaya untuk mempersiapkan pasukan khusus dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
"Pasukan khusus harus memiliki skill dan profesionalitas yang tinggi. Harapannya, dalam setiap operasi, kita bisa terus bersinergi dan mencapai hasil yang maksimal," ujar Kasal.