Pasar Rakyat Indonesia 2024 di Cape Town: Promosi Budaya dan Pariwisata dalam Satu Acara

: Suasana Pasar Rakyat Indonesia (Indonesia Folk Market) yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) Cape Town di halaman kantor KJRI Cape Town, Afrika Selatan, Sabtu (9/11/2024). (ANTARA/HO-KJRI Cape Town)


Oleh Eko Budiono, Senin, 11 November 2024 | 09:06 WIB - Redaktur: Untung S - 362


Jakarta, InfoPublik — Konsulat Jenderal RI (KJRI) Cape Town sukses menggelar business matching untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam acara Pasar Rakyat Indonesia (Indonesian Folk Market/IFM). Acara itu diadakan di kantor KJRI Cape Town, Afrika Selatan, pada Sabtu (9/11/2024), dan menjadi momentum spesial memperingati 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afrika Selatan.

Menurut keterangan resmi KJRI Cape Town, Minggu (10/11/2024), business matching mempertemukan Asia Africa Film and TV Intercontinental Alliance (AATVIA) dengan Universitas Film AMIKOM Yogyakarta dan Bali Tourism Promotion. Diskusi dalam pertemuan ini mencakup kerja sama untuk mengembangkan paket tur dan konten guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Konsul Jenderal (Konjen) RI Cape Town, Tudiono, menekankan bahwa Pasar Rakyat Indonesia 2024 bukan hanya sekadar acara budaya, tetapi juga simbol hubungan erat Indonesia dan Afrika Selatan. Tudiono mengungkapkan pentingnya acara ini sebagai simbol ikatan khusus yang menghubungkan kedua negara.

AATVIA juga mengadakan pertemuan dengan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC). Diskusi itu membahas produksi konten dan promosi produk minyak kelapa sawit yang akan disebarluaskan melalui jaringan AATVIA, memperluas pasar minyak sawit Indonesia di Afrika.

Pasar Rakyat Indonesia diramaikan dengan penampilan seni tari Betawi, seperti Tari Neng Calakan, Kembang Dare, dan Langgam Kedongan oleh Grup Seni dan Tari DKI Jakarta. Sementara itu, EON Group – School of Performing Arts dari Cape Town menampilkan Tari Saman, Tari Piring, Tari Wiratania Bali, dan Cebing Melati. Pengajar tari di lembaga tersebut adalah alumni beasiswa seni budaya pemerintah Indonesia, memperkuat hubungan budaya antara kedua negara.

Tak hanya tarian, acara itu juga menawarkan beragam kuliner khas Nusantara yang menggugah selera. Masyarakat dan diaspora Indonesia menyajikan hidangan seperti Soto Betawi, Mie Goreng Jawa, Gado-Gado, Nasi Kuning Nusantara, Sate, Ayam Bakar Taliwang, dan Rendang. Aneka jajanan pasar seperti onde-onde, pukis, klepon, dan dadar gulung juga hadir memanjakan pengunjung. Minuman segar seperti es teler dan es campur menjadi pelengkap santapan di acara ini.

Acara yang dihadiri oleh 2.663 orang itu turut didukung oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), yang memamerkan berbagai produk unggulan. Beberapa jenama terkenal yang ikut serta meliputi Indofood, Kalbe International, BCAP Logistic sebagai distributor balsam, Bali Promotion Board, Batik Chic, dan CPOPC. Partisipasi aktif dari jenama-jenama ini semakin memperkuat promosi produk Indonesia di pasar internasional.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 22:23 WIB
Kemenpar Bukukan Potensi Devisa Rp25,4 Triliun dari Pemasaran Pariwisata 2024
  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 21:55 WIB
Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025: Inovasi, Keberlanjutan, dan Budaya Lokal
  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 21:48 WIB
Kemenpar Luncurkan Program Quick Win dan Terobosan Pariwisata untuk 2025
  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 21:40 WIB
Kemenpar Optimalkan Event untuk Dorong Ekonomi dan Pariwisata Indonesia