- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:17 WIB
: Menekraf Teuku Riefky Harsya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenekraf/Kemenpar
Oleh Untung Sutomo, Jumat, 20 Desember 2024 | 21:55 WIB - Redaktur: Untung S - 79
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren utama dalam sektor ekonomi kreatif untuk 2025, yang akan mencerminkan dinamika inovasi dengan memadukan nilai-nilai budaya lokal dan perkembangan teknologi modern. Tren-tren itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 yang diselenggarakan pada Jumat (20/12/2024), di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, bahwa konsep-konsep tersebut akan menjadi tren utama yang mendominasi sektor ekonomi kreatif Indonesia pada 2025.
Salah satu tren yang diprediksi akan mengemuka adalah konsep "Local is the New Luxury", yang menonjolkan kebanggaan terhadap produk dan budaya nusantara dengan standar kualitas dunia. Konsep itu tidak hanya menekankan pada nilai estetika, tetapi juga pada kualitas produk lokal yang memenuhi kebutuhan pasar global, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.
"Kami percaya bahwa produk dan budaya Indonesia, dengan kualitas yang terus ditingkatkan, akan menjadi daya tarik global di pasar internasional," kata Menekraf Teuku Riefky.
Tren kedua adalah "Experiential Experience Kuliner", yang menawarkan sensasi baru dalam menjelajahi cita rasa kuliner khas nusantara. Pengalaman kuliner yang tak hanya melibatkan rasa, tetapi juga mencakup pengalaman budaya, cerita, dan cara penyajian yang unik akan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Konsep ini bertujuan untuk memadukan kuliner tradisional dengan konsep modern yang memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi konsumen.
Tren ketiga adalah "Revolusi Mode", yang menekankan pada keberlanjutan dan visi masa depan industri mode yang ramah lingkungan. Tren ini mencakup penggunaan bahan-bahan dari serat alami yang lebih ramah lingkungan, serta penerapan desain yang mendukung keberlanjutan dalam produksi. Industri mode di Indonesia diproyeksikan akan semakin mengedepankan prinsip-prinsip eco-fashion sebagai bagian dari strategi global menuju keberlanjutan.
"Industri mode Indonesia akan semakin berfokus pada keberlanjutan, dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dan proses produksi yang ramah lingkungan," ujar Menekraf Riefky.
Sejumlah tren tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pencapaian target yang telah ditetapkan Kemenekraf dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Menekraf Riefky menyatakan bahwa PDB Ekraf pada 2029 ditargetkan mencapai 8,37 persen, dengan indikator pertumbuhan ekspor ekonomi kreatif sebesar 5,96 persen, penyerapan tenaga kerja ekraf sebanyak 27,66 juta orang, serta pertumbuhan investasi ekraf yang diharapkan mencapai 8,08 persen.
"Tren-tren ekonomi kreatif ini tidak hanya akan memacu inovasi di dalam negeri, tetapi juga memperluas jangkauan Indonesia di pasar internasional, dengan membawa produk lokal yang memiliki daya saing global," ujar Menekraf.
Dalam kesempatan tersebut, Menekraf juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku industri untuk mempercepat perkembangan sektor ekonomi kreatif Indonesia. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar serta seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenkraf hadir untuk mendukung upaya ini.
"Kami akan terus berupaya memberikan dukungan maksimal bagi para pelaku industri ekonomi kreatif agar Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri kreatif global," tambah Menekraf Riefky.
Selain itu, turut hadir juga dalam acara tersebut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, yang memberikan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan ekonomi kreatif Indonesia di tahun-tahun mendatang.