- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:17 WIB
: Menekraf Teuku Riefky Harsya, bersama Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, serta jajaran Eselon I Kemenekraf hadir pada Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Jumat (20/12/2024). Hadir pula Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto (berbatik). Foto: Biro Komunikasi Kemenekraf/Kemenpar
Oleh Untung Sutomo, Jumat, 20 Desember 2024 | 22:10 WIB - Redaktur: Untung S - 79
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) menggelar Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, pada Jumat (20/12/2024).
Dalam kesempatan itu, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, bersama Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, memaparkan capaian kinerja dan target sektor ekonomi kreatif Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam JPAT 2024, Menekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia diperkirakan mencapai Rp396,18 triliun hingga Rp401,61 triliun, angka yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ekonomi kreatif Indonesia telah memberikan kontribusi yang besar, dan tahun ini, nilai ekspor ekraf mencatatkan angka yang sangat positif, menunjukkan bahwa sektor ini semakin memiliki daya saing di pasar global," ujar Menekraf Riefky.
Selain itu, nilai tambah ekonomi kreatif pada 2024 diperkirakan mencapai Rp1.502,77 triliun, meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp1.417,69 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa sektor ekonomi kreatif semakin berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Menekraf juga mengungkapkan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif mengalami peningkatan signifikan. Pada 2024, diperkirakan sektor ini menyerap 26,47 juta tenaga kerja, meningkat dari angka sebelumnya yang tercatat sebanyak 24,92 juta orang.
"Peningkatan jumlah tenaga kerja ini mencerminkan bahwa sektor ekonomi kreatif tidak hanya berkontribusi pada PDB, tetapi juga menjadi sektor yang memberikan banyak kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia," tambah Menekraf.
Kemenekraf memproyeksikan bahwa pada periode 2025 hingga 2029, sektor ekonomi kreatif akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Nilai ekspor ekonomi kreatif diperkirakan akan meningkat 5,15 persen, sementara nilai tambah sektor ini akan tumbuh sebesar 5,54 persen. Hal ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan tenaga kerja di sektor ini yang diperkirakan akan meningkat 2,49 persen.
"Proyeksi pertumbuhan yang positif ini akan terus memperkuat peran sektor ekonomi kreatif dalam perekonomian Indonesia, serta menjadikannya sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi di masa depan," kata Menekraf.
Menekraf Riefky juga menekankan bahwa capaian sektor ekonomi kreatif ini menjadi titik tumpu penguatan perhatian pemerintah terhadap sektor tersebut. Forum JPAT diharapkan dapat menjadi wadah berbagi dan bertukar pikiran dalam menghadapi tantangan serta peluang untuk mendukung akselerasi pembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
"Kami berharap sektor ekonomi kreatif bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tangguh, berkontribusi pada pembangunan ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Program-program inovatif yang telah dan akan kami jalankan bertujuan untuk memperkuat sektor ini menuju Indonesia Emas 2045," jelas Menekraf.
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, serta seluruh pelaksana tugas eselon I di lingkungan Kemenkraf. Mereka memberikan dukungan terhadap berbagai strategi dan upaya yang dilakukan Kemenkraf dalam mendorong sektor ekonomi kreatif Indonesia ke depan.