- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:29 WIB
: Menekraf Teuku Riefky berfoto bersama jajaran dan para jurnalis dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif yang berlangsung pada Jumat (20/12/2024), di Jakarta. Foto: Biro Komunikasi Kemenekraf/Kemenpar
Oleh Untung Sutomo, Jumat, 20 Desember 2024 | 22:02 WIB - Redaktur: Untung S - 86
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) terus mendorong sektor ekonomi kreatif untuk menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam upaya tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya memaparkan perkembangan program quick wins yang telah dijalankan oleh kementerian tersebut.
"Program quick wins ini dipilih berdasarkan prinsip Asta-Cita, yang mendukung pencapaian tujuan pemerintah serta memberikan dampak sosial dan ekonomi yang tinggi," ujar Menekraf Teuku Riefky dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif yang berlangsung pada Jumat (20/12/2024), di Jakarta.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Dalam Negeri. SKB ini bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif di daerah dengan membentuk dinas ekonomi kreatif di berbagai wilayah.
"SKB ini menjadi panduan bagi pemerintah daerah untuk membentuk dinas ekonomi kreatif, yang akan mempercepat pengembangan sektor ekonomi kreatif secara merata di seluruh Indonesia," ujar Menekraf Riefky.
Selanjutnya, Kemenkraf telah melaksanakan inkubasi ekonomi kreatif di kawasan food estate yang berlokasi di Merauke, Papua Selatan. Program inkubasi ini mendukung para pelaku ekonomi kreatif yang bergerak di bidang pangan, kerajinan, dan produk turunan pertanian. Salah satu tujuan dari program ini adalah untuk menjamin stabilitas sosial dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ekonomi kreatif.
"Inkubasi di Merauke memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah tersebut untuk mengembangkan potensi produk lokal yang dapat bersaing di pasar lebih luas," jelas Menekraf.
Kemenkraf juga melakukan engagement dengan berbagai komunitas ekonomi kreatif, seperti komunitas composer, asosiasi event organizer, ikatan manajer artis, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat jaringan dan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kami terus menjalin hubungan dengan komunitas-komunitas ekonomi kreatif untuk memperluas jangkauan dan mendorong kolaborasi yang menghasilkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih besar," tambah Menekraf.
Untuk memperkuat pengembangan ekonomi kreatif di tingkat lokal, Kemenkraf juga melaksanakan dua kegiatan besar di Aceh dan Riau. Di Aceh, kegiatan green creative bertujuan untuk mengembangkan produk-produk ekonomi kreatif yang ramah lingkungan. Sementara itu, di Riau, tepatnya di Desa Kreatif Pelalawan, Kemenkraf fokus pada peningkatan kapasitas literasi keuangan untuk mendukung penguatan rantai nilai ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
"Kegiatan di Aceh dan Riau bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam pengembangan produk kreatif yang dapat bersaing di pasar global, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan," jelas Menekraf.
Kemenekraf juga telah mengimplementasikan program untuk pengembangan kapasitas santri kreatif, serta engagement dengan konten kreator. Salah satu langkah penting adalah pembentukan asosiasi kreator konten, yang diharapkan dapat memperkuat posisi para kreator konten Indonesia di dunia digital.
"Kami percaya bahwa para santri dan kreator konten memiliki potensi besar untuk memajukan ekonomi kreatif Indonesia, dan kami akan terus memberikan dukungan untuk memperkuat ekosistem ini," ujar Menekraf Riefky.
Dalam acara tersebut, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar turut hadir mendampingi Menekraf, bersama seluruh pelaksana tugas eselon I dan II di lingkungan Kemenkraf.
Selain itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, juga hadir untuk memberikan dukungan terhadap program-program Kemenkraf dalam mendorong sektor ekonomi kreatif Indonesia.