- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 22:29 WIB
: Menpar Widiyanti Putri Wardhana bersama Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa pada saat menyampaikan kinerja sektor pariwisata dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2024 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (20/12/2024). Foto: Biro Komunikasi Kemenpar
Oleh Untung Sutomo, Jumat, 20 Desember 2024 | 22:23 WIB - Redaktur: Untung S - 87
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia berhasil mencatatkan potensi nilai devisa sebesar Rp25,4 triliun sepanjang 2024 dari berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri. Pencapaian ini menjadi bukti pentingnya sektor pariwisata sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia.
"Pemasaran menjadi faktor kunci dalam industri pariwisata Indonesia. Melalui promosi yang efektif, pariwisata Indonesia semakin dikenal dunia," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Jumat (20/12/2024).
Sepanjang 2024, Kemenpar terlibat dalam berbagai kegiatan pemasaran yang melibatkan 32 pameran atau bursa pariwisata, 31 fam trip, 16 kerja sama terpadu, dan 28 sales mission. Beberapa pameran pariwisata internasional yang diikuti antara lain:
"Pameran-pameran ini berkontribusi signifikan dalam memperkenalkan Indonesia sebagai destinasi wisata yang menarik, serta meningkatkan kunjungan wisatawan internasional," kata Menpar Widiyanti.
Selain kegiatan pemasaran konvensional, amplifikasi digital juga dilakukan untuk mempromosikan kampanye besar seperti "Wonderful Indonesia", "Keep the Wonder", dan #diIndonesiaAja. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan audiens dan memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia secara lebih luas.
Program-program inovatif di sektor kuliner juga mencatatkan pencapaian signifikan. Food Startup Indonesia (FSI) dan Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar) memberikan dampak besar terhadap pengembangan kuliner Indonesia, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Realisasi modal yang tersalurkan lewat FSI mencapai Rp76,5 miliar, sementara IndoStar mencapai Rp7,65 miliar.
"Kuliner Indonesia menjadi daya tarik penting dalam pariwisata, dan kami terus mendorong pengembangan sektor ini melalui program yang berbasis pada inovasi dan keberlanjutan," jelas Menpar.
Kemenpar juga mendukung pengembangan industri pariwisata melalui berbagai skema pembiayaan, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp195,31 triliun. Program lainnya seperti KreatIPO dengan pembiayaan Rp1,25 triliun, FIFTY sebesar Rp10,9 miliar, dan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) yang mencapai Rp22,2 miliar, turut berperan dalam memberikan akses pembiayaan inovatif untuk sektor pariwisata.
"KreatIPO dan FIFTY memberikan akses pembiayaan yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri pariwisata, sementara ICEFF mendukung penguatan posisi Indonesia dalam ekonomi syariah yang berkelanjutan," kata Menpar Widiyanti.
Kemenpar juga berhasil mendorong pengembangan desa wisata di seluruh Indonesia. Melalui program unggulannya, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), sebanyak 50 desa wisata terbaik berhasil terpilih pada tahun 2024. Jejaring Desa Wisata (Jadesta) kini mencatatkan sebanyak 6.067 desa wisata yang tergabung.
Di tingkat internasional, dua desa wisata Indonesia, yaitu Desa Wisata Jatiluwih (Bali) dan Desa Wisata Wukirsari (D.I. Yogyakarta), berhasil meraih penghargaan "Best Tourism Villages by UN Tourism 2024" yang diberikan oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UN Tourism) yang dinaungi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Pencapaian ini menandakan komitmen kami dalam mengembangkan pariwisata yang tidak hanya mengutamakan keindahan alam, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang," ujar Menpar Widiyanti.
Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) juga terus berkembang, dengan Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang sebagai fokus utama. Pengembangan destinasi ini berkontribusi besar dalam menarik wisatawan domestik maupun mancanegara sepanjang tahun 2024.
Dalam rangka mendukung pengembangan kualitas pariwisata, Kemenpar juga mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Indonesia. Sebanyak 2.781 lulusan dari enam Poltekpar telah siap memasuki dunia kerja, dan 2.620 orang telah memperoleh sertifikasi kompetensi pariwisata.
"Kami berkomitmen untuk terus membekali tenaga kerja pariwisata Indonesia agar dapat bersaing di tingkat global," tambah Menpar Widiyanti.
Turut hadir mendampingi Menpar, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenpar. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap program-program yang dijalankan untuk mempercepat pemulihan dan pengembangan sektor pariwisata Indonesia.