OJK dan OECD Tingkatkan Kemitraan untuk Edukasi Keuangan Global

: Foto: Humas OJK


Oleh Isma, Sabtu, 9 November 2024 | 09:57 WIB - Redaktur: Untung S - 435


Bali, InfoPublik - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan International Network on Financial Education (INFE) telah menyepakati peningkatan kemitraan dan kolaborasi dalam memajukan inisiatif edukasi keuangan secara global.

Kolaborasi itu juga mendukung komitmen terhadap G20/OECD High-Level Principles on Financial Consumer Protection.

Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan OECD/INFE Meeting and Conference yang berlangsung dari 6 hingga 8 November 2024 di Nusa Dua, Bali. OJK bertindak sebagai tuan rumah dalam konferensi tersebut yang dihadiri oleh 1.000 peserta dari 30 negara, baik secara daring maupun luring.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, dalam sambutannya pada OECD/INFE-OJK Conference dengan tema “Empowering Consumers Through Financial Education”, menekankan pentingnya pemberdayaan konsumen melalui literasi keuangan, terutama di era digital yang penuh dengan kompleksitas produk dan layanan jasa keuangan.

“Kita menyadari peran penting literasi keuangan dalam ekonomi global, terutama di era digital yang berubah dengan cepat. Tema konferensi ini sangat tepat waktu dan relevan. Dengan semakin kompleksnya produk keuangan, penting bagi kita untuk membekali konsumen dengan pengetahuan, keterampilan, dan perangkat untuk membuat keputusan keuangan yang tepat,” ujar Mirza di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/11/2024).

Deputy Secretary-General OECD, Yoshiki Takeuchi, juga menyoroti pentingnya pemahaman tentang keuangan berkelanjutan. Dengan pengetahuan yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang bijak, menghindari masalah utang berlebih, dan memperkuat ketahanan finansial. Takeuchi mengingatkan bahwa literasi keuangan yang baik akan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan alam dan ekonomi di masa depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan harapan bahwa kolaborasi antara OJK dan OECD/INFE akan semakin erat, guna menciptakan masyarakat dan konsumen yang semakin berdaya dan inklusif.

"OJK mendapatkan berbagai manfaat sejak bergabung dengan OECD/INFE. Melalui forum ini, para anggota dapat saling berbagi informasi dan pengalaman untuk meningkatkan literasi dan pelindungan konsumen," jelas Friderica.

Sejak Januari hingga Oktober 2024, OJK telah menyelenggarakan 4.393 kegiatan edukasi keuangan, yang menjangkau lebih dari 5.795.083 peserta di seluruh Indonesia.

Ketua OECD/INFE, Magda Bianco, menyatakan bahwa OECD/INFE berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi terbaik guna meningkatkan literasi dan pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Peningkatan literasi keuangan dilakukan melalui kebijakan yang akomodatif, memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

“Literasi keuangan berperan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam sektor jasa keuangan, serta membantu mereka membuat keputusan keuangan yang tepat. Literasi keuangan juga membantu masyarakat lebih siap secara finansial untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan,” ujar Magda Bianco.

Rangkaian OECD/INFE–OJK Meeting and Conference dimulai pada 6 November 2024 dengan Advisory Board Meeting, diikuti dengan Technical Committee Meeting pada 7 November 2024. Pada sesi tersebut, peserta membahas berbagai topik terkait Financial Well-being dan pentingnya literasi keuangan dalam konteks keuangan berkelanjutan, kurikulum sekolah, dan digital payment.

Puncak acara, OECD/INFE-OJK Conference pada 8 November 2024, terbagi dalam tiga sesi:

  1. “Empowering Vulnerable Consumers in Uncertain Economic and Financial Times”
  2. “Consumer’s Knowledge, Attitudes, and Behaviors on Sustainable Finance”
  3. “Empowering Consumers Against Over-Indebtedness”

Sesi pertama membahas bagaimana edukasi keuangan dapat memberdayakan konsumen, khususnya segmen rentan, dan tantangan yang dihadapi, termasuk risiko keamanan data akibat digitalisasi yang menyebabkan eksklusi keuangan. Sesi kedua berfokus pada risiko perubahan iklim terhadap masyarakat secara global dan kebijakan untuk mendukung sustainable finance. Sesi ketiga mengupas kolaborasi untuk mengatasi masalah utang berlebih.

Sebagai penutup, Friderica mengungkapkan apresiasi kepada OECD/INFE atas dukungan dan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan. OJK berharap melalui kolaborasi ini, masyarakat Indonesia dapat semakin bijak dalam mengambil keputusan keuangan, sekaligus memperkuat ketahanan finansial nasional.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 13 November 2024 | 09:27 WIB
Operasi Katarak di Maluku Tenggara Libatkan Dokter Ahli Mata dari Belanda dan Bali
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 12 November 2024 | 12:19 WIB
Selesai November 2024, Menko AHY dan Menteri PU Dody Tinjau Bendungan Sidan Bali
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Senin, 11 November 2024 | 20:50 WIB
Menko AHY Tinjau Progres Pembangunan Bendungan Sidan di Bali
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 11 November 2024 | 14:17 WIB
Produktif! Kunjungan Presiden Prabowo ke Cina Buahkan Kerja Sama Strategis
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 8 November 2024 | 19:04 WIB
Bank Jatim Teken MoU dan NDA dengan Bank NTT untuk Perkuat Kelompok Usaha Bank
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Kamis, 7 November 2024 | 11:10 WIB
OJK Jatim Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan pada 162.934 Warga