Kamis, 27 Maret 2025 8:2:31

OJK Fokus Tingkatkan Literasi Keuangan dan Cegah Investasi Ilegal di Gorontalo

: Audiensi Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, Robert H.P Sianipar dengan Gubernur Gusnar Ismail yang berlangsung di Gubernuran Gorontalo. (foto Mey)


Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 26 Maret 2025 | 05:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 102


Kota Gorontalo, InfoPublik – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan sektor keuangan.

Hal ini menjadi pokok pembahasan dalam audiensi yang digelar antara Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, Robert H.P. Sianipar, dengan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, di Gubernuran Gorontalo pada Kamis (20/3/2025).

Robert Sianipar mengungkapkan bahwa sektor perbankan di Gorontalo terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Saat ini, terdapat 17 bank dan 2 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di wilayah ini. Kredit perbankan pun mengalami kenaikan sebesar tiga persen pada tahun 2024, dengan total kredit mencapai Rp17 triliun. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan / NPL) yang sebelumnya berada di atas lima persen kini telah turun menjadi 3,4 persen.

“OJK terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui berbagai program dan kegiatan. Tugas utama OJK adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap lembaga jasa keuangan, serta memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat,” jelas Robert dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Robert menambahkan bahwa OJK juga menaruh perhatian besar terhadap maraknya investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan judi online yang dapat merugikan masyarakat. Untuk itu, OJK berupaya mengintensifkan edukasi keuangan kepada masyarakat, terutama kalangan generasi muda, agar mereka lebih berhati-hati dan bijaksana dalam berinvestasi.

“Kami telah melakukan edukasi di pondok pesantren, Universitas Negeri Gorontalo, serta kalangan mahasiswa. Kami juga bekerja sama dengan duta-duta literasi untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang baik,” ungkapnya.

Edukasi keuangan ini bertujuan agar masyarakat, khususnya generasi muda, dapat lebih bijak dalam membedakan antara investasi yang legal dan ilegal. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan mereka dapat menghindari jebakan investasi bodong yang sering menimbulkan kerugian besar.

“Harapannya, dengan adanya edukasi seperti ini, generasi muda kita memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan dan dapat menghindari kerugian akibat investasi ilegal,” tutup Robert.

(mcgorontaloprov/mey)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 25 Maret 2025 | 17:05 WIB
Ray Dalio dan Tim Impian Danantara Disambut Positif Publik