- Oleh Putri
- Sabtu, 23 November 2024 | 12:50 WIB
: Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo/Foto: KemenkopUKM
Jakarta, InfoPublik - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp19,11 triliun secara akumulatif hingga 30 September 2024, sejak pendiriannya pada 2008.
Penyaluran ini mencakup 36 provinsi di Indonesia dengan total 3.323 mitra yang telah mendapatkan manfaat, sementara sisa pinjaman (outstanding) tercatat sebesar Rp4,11 triliun.
Pada 2024, LPDB-KUMKM telah merealisasikan penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,465 triliun hingga September, dengan laju tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,48 persen.
"Dari target penyaluran 2024 sebesar Rp1,850 triliun, kami sudah mencapai 78 persen. Kami yakin bahwa hingga akhir 2024 target ini akan tercapai," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo, dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Sabtu (19/10/2024).
Lebih dari itu, porsi pembiayaan untuk koperasi sektor riil (produksi) sepanjang 2024 telah mencapai 60 persen, mengalami peningkatan signifikan dari hanya 2 persen pada 2020.
Meski begitu, Supomo mengakui bahwa penyaluran dana bergulir ke koperasi sektor riil memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). "Masih banyak koperasi sektor riil yang belum siap bertransformasi menjadi korporasi," kata Supomo.
Oleh karena itu, untuk mendukung penyaluran ke koperasi sektor riil, LPDB-KUMKM telah menyiapkan inkubator, di mana koperasi akan diberikan pendampingan dan pelatihan dalam menjalankan usahanya.
"Kami membentuk dan membangun ekosistem dari hulu ke hilir. Dengan cara ini, kami dapat memantau setiap aspek, termasuk cash to cash, dalam skema yang sudah terdigitalisasi," jelas Supomo.
Ia mencontohkan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Ittifaq di Ciwidey, Bandung, yang telah memiliki ekosistem yang kuat. Koperasi ini membeli semua hasil dari petani secara tunai dan menghubungkannya dengan pasar atau offtaker.
Dalam kesempatan tersebut, Supomo menegaskan bahwa program dana bergulir dari LPDB-KUMKM telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan koperasi dan UMKM di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM). "Sinergi yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Supomo.
Capaian ini juga mencerminkan komitmen LPDB-KUMKM dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional pascapandemi. Program penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM telah berhasil menjangkau banyak pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
"Program ini memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, terutama bagi mereka yang sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional," ujar Supomo.
Namun, meski telah meraih banyak keberhasilan, LPDB-KUMKM menyadari masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan UMKM.
"Oleh karena itu, LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan program, dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak terkait," kata Supomo.
"Keberhasilan program Dana Bergulir LPDB-KUMKM tidak dapat dicapai sendiri. Diperlukan kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya," tutup Supomo.