- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 26 November 2024 | 09:14 WIB
: Layanan angkutan umum massal BISKITA. Foto : YouTube BPTJ
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:01 WIB - Redaktur: Untung S - 374
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menghadirkan layanan transportasi massal BISKITA di Kota Tangerang, setelah sukses di Kota Bogor, Bekasi, Depok, dan Kabupaten Bekasi. Langkah ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan antara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPTJ, Suharto, dan Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, pada Jumat (18/10/2024) di gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
Plt Kepala BPTJ, Suharto, menyampaikan bahwa kehadiran BISKITA akan melayani wilayah-wilayah di Kota Tangerang yang belum terhubung oleh layanan transportasi massal serta memperkuat rute yang sudah ada. “Kota Tangerang sebelumnya telah menyediakan angkutan umum massal melalui BRT Trans Tangerang atau yang dikenal dengan Tayo. Kami sangat menghargai langkah ini dan berterima kasih atas dukungan konkrit Kota Tangerang dalam menyediakan layanan transportasi massal,” ungkap Suharto, Sabtu (19/10/2024).
Upaya itu sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menyediakan layanan transportasi umum yang aman dan nyaman bagi warganya.
Suharto menambahkan bahwa Kota Tangerang sudah memiliki BRT dengan empat koridor, yang pengelolaannya dilakukan secara mandiri melalui APBD. Ia berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain untuk mengelola transportasi secara independen.
Lebih lanjut, Suharto juga menekankan pentingnya integrasi antara BISKITA dan layanan transportasi lainnya, termasuk Trans Tangerang, agar layanan angkutan massal di Kota Tangerang semakin kuat. "Kami terus berupaya mengintegrasikan layanan transportasi massal, baik secara fisik maupun sistem pembayaran di seluruh wilayah Jabodetabek," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Tangerang, Nurdin, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan melalui BPTJ. "Kota Tangerang beruntung berada di wilayah Jabodetabek yang terintegrasi dengan wilayah lain. Namun, kita tidak bisa menyelesaikan masalah transportasi sendirian, sehingga kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan," ujarnya.
Nurdin juga menyoroti pertumbuhan kendaraan pribadi yang pesat di Tangerang, yang menyebabkan kemacetan semakin parah. Ia berharap dengan hadirnya BISKITA, permasalahan kemacetan di Kota Tangerang dapat diatasi. "Kami optimis bahwa Kota Tangerang akan menjadi kota yang lebih terintegrasi dengan layanan angkutan umum massal yang semakin baik di masa depan," tegasnya.
Setelah penandatanganan kesepakatan ini, tahap selanjutnya adalah pembuatan Memorandum of Understanding (MoU) lanjutan untuk penetapan rute BISKITA. Nantinya, layanan itu akan terhubung dengan simpul-simpul transportasi utama seperti stasiun dan terminal di Kota Tangerang.
Kehadiran BISKITA di Kota Tangerang merupakan langkah penting dalam memperkuat layanan transportasi massal di wilayah Jabodetabek. Dengan integrasi yang semakin baik, diharapkan Kota Tangerang dapat mengatasi tantangan transportasi dan menjadi kota yang lebih ramah mobilitas bagi warganya.