- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 22 November 2024 | 07:08 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pentingnya memperkuat Archipelagic and Island States (AIS) Forum sebagai platform kolaborasi strategis bagi negara-negara pulau dan kepulauan, Jakarta, Jum'at, (11/100/20024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.
Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 06:33 WIB - Redaktur: Untung S - 238
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya memperkuat Archipelagic and Island States (AIS) Forum sebagai wadah kolaborasi strategis bagi negara-negara pulau dan kepulauan dalam menghadapi tantangan global.
Pernyataan ini disampaikan Luhut dalam acara Luncheon Meeting AIS Forum bersama para Duta Besar negara anggota AIS, yang digelar bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) di Jakarta.
Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (11/10/2024), Menko Luhut menyampaikan apresiasi kepada negara-negara anggota AIS Forum yang telah memberikan dukungan konsisten sejak forum ini didirikan pada 2018. "Kami sangat berterima kasih kepada seluruh negara pulau dan kepulauan atas dukungan luar biasa sejak penyelenggaraan AIS Forum di Manado," ujar Luhut.
Menko Luhut juga menyoroti pentingnya kemitraan strategis dengan UNDP Indonesia, yang dinilainya telah berperan besar dalam menggerakkan berbagai inisiatif berpengaruh di forum ini.
“Kemitraan dengan UNDP adalah fondasi kuat yang memungkinkan kita menciptakan program-program berdampak signifikan, baik di bidang ekonomi biru, perubahan iklim, hingga tata kelola laut yang berkelanjutan,” tambahnya. Menko Luhut menegaskan bahwa kolaborasi ini membuka jalan untuk inovasi dalam pengelolaan sumber daya laut dan pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan.
Salah satu pencapaian besar dari AIS Forum, menurut Luhut, adalah disepakatinya Deklarasi Pemimpin negara anggota dalam pertemuan tingkat tinggi pertama yang diadakan tahun lalu. Deklarasi ini, yaitu Leaders' Declaration on the Solidarity of the Archipelagic and Island States, menegaskan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, polusi laut, dan pembangunan ekonomi yang inklusif.
Luhut menjelaskan bahwa deklarasi tersebut memberikan mandat untuk memperkuat kerangka kelembagaan AIS Forum serta membuka peluang bagi pembentukan organisasi berbasis piagam (charter-based organization). "Langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan tata kelola forum ini dalam jangka panjang," tegasnya.
Deputi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi, menambahkan bahwa upaya penguatan AIS Forum akan terus dilakukan dengan visi untuk menjadikannya sebagai organisasi internasional yang mapan. "Kami optimis bahwa AIS Forum akan berkembang menjadi organisasi global yang berpengaruh, memperkuat posisi negara-negara pulau dalam berbagai isu internasional,” ujar Jodi.
Menko Luhut juga memastikan bahwa Indonesia akan terus berkomitmen penuh dalam mendukung perkembangan AIS Forum. “Indonesia siap terus berperan aktif dalam memastikan kolaborasi strategis ini berjalan baik demi pembangunan berkelanjutan negara-negara kepulauan,” tutup Luhut.
AIS Forum kini menjadi platform penting dalam menghadapi tantangan global yang dihadapi oleh negara-negara pulau dan kepulauan, termasuk dampak dari perubahan iklim, pemanasan global, dan kerusakan ekosistem laut. Dengan berbagai inisiatif strategis seperti pengelolaan laut yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi biru, AIS Forum menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggotanya.
Pertemuan itu mempertegas peran AIS Forum sebagai garda depan dalam kerja sama internasional untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi maritim yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang semakin erat, diharapkan forum ini mampu menjawab tantangan masa depan dan menciptakan solusi inovatif untuk negara-negara kepulauan di seluruh dunia.