- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
: Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Mardyana Listyowati/ foto: humas Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:07 WIB - Redaktur: Untung S - 280
Jakarta, InfoPublik – Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 siap menghadirkan empat program unggulan untuk memperkuat promosi produk ekspor Indonesia guna meningkatkan kinerja ekspor nasional. TEI ke-39 akan berlangsung pada 9-12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, dengan tema “Build Strong Connection with the Best of Indonesia.”
"TEI ke-39 siap menggelar empat program unggulan, yaitu ASEAN Sustainability Conference, seminar dan forum bisnis, business counseling, serta business matching," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Mardyana Listyowati, dikutip dari siaran pers Kemendag pada Jumat (4/10/2024).
Program unggulan pertama, ASEAN Sustainability Conference, akan menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka yang membahas strategi dan solusi untuk menciptakan ASEAN yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Tema-tema utama yang akan diusung dalam konferensi ini meliputi "Net Zero Transitions", "Sustainable Electric Vehicle", "Circular Economy", dan "Fair Trade and Global Supply Chain".
Beberapa narasumber yang akan berpartisipasi antara lain berasal dari Kementerian Perdagangan, Institute for Sustainability & Agility, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tony Blair Institute, The UN Global Compact Network Indonesia (IGCN), Bank Mandiri, PTT Oil & Retail Business Public Comp Ltd., COO Hyundai Motors Indonesia, United Nations Development Program (UNDP), dan lainnya.
Program unggulan kedua, seminar dan forum bisnis, akan berlangsung selama pameran dengan tujuan memberikan informasi terkini mengenai peluang, tantangan, dan strategi penetrasi pasar luar negeri. Forum ini melibatkan perwakilan RI di luar negeri, kementerian, serta pelaku usaha asing yang akan berbagi wawasan tentang sektor potensial untuk pasar global.
"Melalui seminar dan forum bisnis, diharapkan para eksportir, pembeli, dan investor dapat memanfaatkan peluang perdagangan internasional serta meningkatkan investasi," tutur Mardyana. Subtema yang akan dibahas termasuk "Fair Trade and Global Supply Chain", "Carbon Market", dan "European Union Deforestation Regulations".
Program unggulan ketiga, business counseling, akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2024. Program ini bertujuan memberikan konsultasi langsung kepada para peserta TEI, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), terkait peluang dan tantangan dalam penetrasi pasar luar negeri. Konseling bisnis dibagi dalam lima wilayah utama, yaitu ASEAN dan Asia, Asia Timur dan Australia, Amerika Utara dan Latin, Eropa, serta Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.
Menurut Mardyana, business counseling berfungsi sebagai platform untuk berbagi informasi mengenai isu perdagangan, regulasi impor, serta adaptasi produk di pasar global. Narasumber yang hadir mencakup perwakilan RI dari 32 negara akreditasi, termasuk Pakistan, Uzbekistan, Maroko, dan Kolombia.
Program unggulan keempat, business matching, akan mempertemukan peserta TEI dengan pembeli internasional. Tujuan dari program ini adalah menciptakan kontak dagang, kontrak bisnis, dan memperluas jaringan pemasaran ke mancanegara.
Hingga akhir September 2024, tercatat 155 permintaan business matching dari 117 calon pembeli dari 14 negara, di antaranya Polandia, Pakistan, Filipina, Mesir, Taiwan, Afrika Selatan, Serbia, Korea, India, Jepang, Malaysia, Hongkong, Arab Saudi, dan Sudan.