Indonesia Terus Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

: Foto: Humas Ekon


Oleh Isma, Kamis, 3 Oktober 2024 | 09:24 WIB - Redaktur: Untung S - 310


Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia terus menunjukkan kinerja ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5 persen. Hal itu tetap tercapai meski Indonesia menghadapi berbagai tantangan global, mulai dari pandemi COVID-19 hingga ketidakpastian geopolitik.

"Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen, lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya 3-3,5 persen. Ini menjadikan Indonesia masuk dalam Top 4 di antara negara G20, terutama karena kita adalah salah satu negara yang paling cepat pulih dari pandemi COVID-19," ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulis pada Kamis (3/10/2024).

Pada 2021, Indonesia kembali mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, dan inflasi ditekan hingga 2,12 persen pada 2024, dibandingkan dengan 8,36 persen pada 2014. "Ini menunjukkan kualitas pertumbuhan ekonomi kita tetap terjaga," tambahnya.

Airlangga juga menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga di bawah 1 persen, sementara cadangan devisa Indonesia meningkat dari USD100 miliar pada 2014 menjadi USD150 miliar pada 2024.

Salah satu langkah penting yang diambil Pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan adalah hilirisasi sumber daya alam. Indonesia kini menjadi produsen nikel terbesar di dunia, mendukung ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Kebijakan ini telah meningkatkan nilai tambah dan ekspor Indonesia secara signifikan.

Selain itu, pembangunan infrastruktur selama 10 tahun terakhir, seperti jalan tol, bendungan, dan kawasan ekonomi khusus, juga berperan penting dalam mendorong konektivitas dan daya saing ekonomi nasional. Proyek-proyek tersebut membantu pertumbuhan ekonomi regional dan produktivitas sektor-sektor utama.

Menko Airlangga juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam memimpin G20 selama pandemi dan perang Ukraina, serta peran aktifnya dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas seperti Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan Comprehensive Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan pentingnya menjaga daya beli kelas menengah, yang menjadi motor penggerak utama perekonomian Indonesia. "Kelas menengah mencapai sekitar 63 persen atau 185 juta orang. Kami terus memperkuat daya beli mereka melalui subsidi energi, jaminan sosial, dan program Kredit Usaha Rakyat," jelasnya.

Menko Airlangga optimistis bahwa Indonesia akan terus tumbuh menjadi kekuatan ekonomi global, dengan menjaga stabilitas, memperkuat daya saing, dan memastikan kesejahteraan seluruh rakyat. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 4 November 2024 | 21:51 WIB
Mendag Budi Santoso Luncurkan Tiga Program Utama dalam Quick Wins Ekonomi
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 3 November 2024 | 13:47 WIB
Indonesia Jadi Pemain Penting Dunia dalam Industri Nikel dan Bauksit
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:55 WIB
Kemenperin Dorong Hilirisasi Kelapa Sawit untuk Tingkatkan Nilai Tambah