- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 23 September 2024 | 12:43 WIB
: Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Khrisna Hasibuan dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Senin (23/9/2024)/ foto: fajri InfoPublik
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 23 September 2024 | 22:22 WIB - Redaktur: Untung S - 81
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa total ekspor Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar USD23,56 miliar, yang merupakan angka tertinggi dalam 20 bulan terakhir.
“Ekspor Indonesia pada Agustus 2024 yang tercatat sebesar USD23,56 miliar adalah yang terbesar sejak akhir Desember 2022. Ini merupakan pencapaian besar, terutama di tengah kondisi ekonomi global,” ujar Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Khrisna Hasibuan, dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, pada Senin (23/9/2024).
Bara menjelaskan bahwa peningkatan ekspor pada Agustus 2024 sangat signifikan dibandingkan kinerja ekspor Juli 2024 yang hanya mencapai USD22,24 miliar. Selain itu, surplus neraca perdagangan Agustus 2024 juga meningkat menjadi USD2,9 miliar, dibandingkan Juli 2024 yang hanya mengalami peningkatan sebesar USD0,5 miliar.
“Kami menyambut baik peningkatan ekspor pada Agustus 2024. Peningkatan ini berkontribusi positif terhadap neraca perdagangan Indonesia, dan kami berharap ekspor Indonesia dapat terus meningkat,” ujar Bara.
Kenaikan Ekspor Nonmigas dan Komoditas Unggulan
Ekspor Indonesia pada Agustus 2024 naik 5,97 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM) dan 7,13 persen dibanding Agustus 2023 (YoY). Capaian tersebut didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 7,43 persen meskipun terjadi kontraksi migas sebesar 15,41 persen.
Secara rinci, Bara menjelaskan bahwa peningkatan kinerja ekspor nonmigas terjadi di seluruh sektor. Sektor dengan kenaikan tertinggi adalah pertambangan dengan 9,01 persen, diikuti oleh pertanian (8,70 persen), dan industri pengolahan (7,09 persen).
Komoditas unggulan yang mengalami peningkatan ekspor terbesar antara lain timah dan barang daripadanya (HS 80) yang naik 86,35 persen; bijih logam, terak, dan abu (HS 26) naik 47,23 persen; alas kaki (HS 64) naik 26,40 persen; mesin dan peralatan mekanis (HS 84) naik 25,74 persen; serta lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) yang naik 24,50 persen.
Performa Pasar Ekspor Utama
Bara mengungkapkan bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2024, dengan nilai mencapai USD7,94 miliar. Kedua negara ini berkontribusi sebesar 35,50 persen dari total ekspor nonmigas nasional.
“Meskipun ada perlambatan ekonomi di kedua negara tersebut, ekspor nonmigas ke Tiongkok dan AS masih meningkat dibanding bulan sebelumnya. Ekspor nonmigas ke Tiongkok naik 10,42 persen dan ke AS 20,80 persen,” jelasnya.
Bara juga mencatat bahwa sepanjang periode Januari—Agustus 2024, total nilai ekspor Indonesia mencapai USD170,89 miliar, atau turun tipis 0,35 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Penurunan ini disebabkan oleh pelemahan ekspor nonmigas sebesar 0,46 persen dan penguatan ekspor migas sebesar 1,36 persen.