Kementerian ESDM Siapkan Tiga Langkah Strategis untuk Kemandirian Energi Indonesia

: Foto udara area pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (10/6/2024). Pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 yang masuk ke dalam wilayah PT Pertamina EP Papua Field bertujuan membuktikan keberadaan sumber daya migas dari wilayah timur Indonesia sehingga dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pasokan migas dalam negeri serta mendukung pencapaian target produksi nasional. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww/foc.


Oleh Eko Budiono, Rabu, 11 September 2024 | 16:45 WIB - Redaktur: Untung S - 222


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan tiga langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian energi di Indonesia, dengan salah satu langkah utamanya adalah eksplorasi sumur minyak baru. Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam keterangan resminya setelah pembukaan Leaders Forum: Masa Depan Energi RI di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

“Langkah pertama untuk meningkatkan lifting minyak adalah segera melakukan eksplorasi terhadap potensi sumur-sumur minyak baru,” ujar Bahlil.

Bahlil menjelaskan bahwa langkah kedua adalah optimalisasi terhadap sumur-sumur minyak yang sudah ada. Saat ini, total lifting minyak dari sumur yang dikelola oleh PT Pertamina hanya mencapai sekitar 65 persen, angka yang menurutnya perlu ditingkatkan melalui berbagai inovasi, termasuk penerapan teknologi terkini.

“Kita perlu melakukan intervensi teknologi, seperti teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), untuk meningkatkan lifting minyak dari sumur-sumur yang ada,” tambahnya.

Langkah ketiga yang disampaikan Bahlil adalah mengidentifikasi potensi optimalisasi sumur-sumur ideal yang masih produktif. Ini termasuk langkah strategis untuk meningkatkan produksi minyak yang berkelanjutan.

Selain fokus pada peningkatan produksi minyak, Bahlil juga menekankan pentingnya pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Ia menyebutkan bahwa Indonesia sedang mendorong pemakaian energi berbasis campuran biodiesel, seperti B35 dan B40, serta target ke depan untuk B50. Program ini, menurut Bahlil, merupakan bagian dari inisiatif besar yang didorong oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Kita sudah mengenal B35, B40, dan akan kita dorong ke B50. Ini salah satu program dari Pak Prabowo,” ungkapnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Bahlil juga menyebut bahwa Indonesia pernah mengalami surplus produksi minyak dengan menghasilkan 1,6 juta barel per hari, sedangkan konsumsi saat itu hanya 700 ribu barel per hari. Namun, saat ini produksi minyak (lifting) Indonesia menurun menjadi 600 ribu barel per hari, sementara konsumsinya meningkat menjadi 1,6 juta barel per hari.

Sebagai informasi, lifting minyak adalah minyak hasil produksi yang telah diolah dan siap untuk digunakan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 07:05 WIB
Pertamina Perkuat Komitmen Menuju Net Zero Emission 2060 dengan Program NRE Academy
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:01 WIB
Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Duduki Posisi 47 Most Powerful Women 2024
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 3 Oktober 2024 | 16:19 WIB
Tidore Kembangkan Budidaya Kaliandra Merah untuk Biomassa Ramah Lingkungan
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 12:54 WIB
Erupsi Gunung Ibu Terjadi 6 Kali, Kolom Abu Capai 700 Meter
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 2 Oktober 2024 | 11:50 WIB
Proyek Pipa Gas Cisem II Resmi Dimulai, Dukung Infrastruktur Energi Nasional