- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 19 Desember 2024 | 11:05 WIB
: Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas berhasil membuka 31 titik baru BBM Satu Harga/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 19 Desember 2024 | 10:55 WIB - Redaktur: Untung S - 137
Jakarta, InfoPublik – Pertamina, melalui Pertamina Patra Niaga, bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), berhasil membuka 31 titik baru program BBM Satu Harga.
Penambahan titik itu menjadikan total titik operasional BBM Satu Harga yang telah terealisasi menjadi 573 titik di seluruh Indonesia, sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Peresmian 31 titik baru BBM Satu Harga ini dilakukan di empat lokasi, yaitu Kabupaten Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Lima Puluh Kota di Sumatera Barat (Sumbar), Kabupaten Fakfak di Papua Barat, dan Kota Ambon di Maluku, pada Rabu (18/12/2024).
Acara peresmian itu dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, serta Kepala BPH Migas Erika Retnowati, dengan Integrated Terminal Wayame sebagai pusat peresmian.
Dalam sambutannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa penambahan 31 titik ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah sejak 2017 untuk memastikan pemerataan akses energi di seluruh pelosok Indonesia. Dengan adanya program BBM Satu Harga, harga BBM di daerah yang sebelumnya lebih mahal karena faktor jarak dan distribusi, kini dapat setara dengan harga di kota-kota besar.
“31 titik BBM Satu Harga yang kita resmikan hari ini, memastikan bahwa harga BBM di daerah-daerah terpencil akan sama dengan di kota-kota besar. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan bakar yang merata di seluruh Indonesia, mendukung perputaran ekonomi, dan mengurangi ketimpangan ekonomi,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi erat antara berbagai pihak. “Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama antara Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya. Kami berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan suplai BBM di 573 titik tersebut melalui koordinasi yang baik antara Terminal BBM, transportir, dan lembaga penyalur,” jelas Riva.
Riva menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus memantau ketersediaan BBM di setiap titik dan melakukan pemeliharaan rutin pada infrastruktur distribusi untuk memastikan akses yang lancar ke energi bagi masyarakat di seluruh wilayah.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan BBM Satu Harga. “Sejak 2017, BPH Migas telah mengawal pelaksanaan pembangunan BBM Satu Harga agar target pemerintah dapat tercapai. Terima kasih kepada Pertamina dan semua pihak yang mendukung program ini, yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Erika.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, berharap bahwa program BBM Satu Harga ini dapat mendorong pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia. “Dengan ketersediaan energi dengan harga yang sama di seluruh wilayah, diharapkan program ini akan berkontribusi pada pemerataan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar Fadjar.
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina juga berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya yang dilakukan dalam program BBM Satu Harga sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Dengan penambahan 31 titik BBM Satu Harga ini, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas berhasil mewujudkan pemerataan akses energi di Indonesia. Program ini tidak hanya menjamin ketersediaan bahan bakar yang terjangkau di daerah-daerah terpencil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan di seluruh pelosok tanah air.