- Oleh Wahyu Sudoyo
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:13 WIB
: Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar (Wahyu Sudoyo/InfoPublik)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 9 Maret 2024 | 06:53 WIB - Redaktur: Untung S - 283
Jakarta, InfoPublik - Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) memastikan ulitilasi Satelit Republik Indonesia (Satria) 1 dipastikan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah segmen darat (ground segment) yang terus dibangun.
“Jadi utilisasi (Satelit Satria-1) yang akan kita tingkatkan itu memang dalam batas yang sudah kita rencanakan sebelumnya,” ujar Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo), Fadhilah Mathar, dalam acara Ngopi Bareng Kominfo di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta pada Jumat (8/3/2024).
Menurut perempuan yang akrab dipanggil Indah itu, segmen angkasa (space segment) Satelit Satria-1 baru rampung pada Januari 2024 lalu atau nyaris enam bulan sejak diluncurkan pada 19 Juni 2023 lalu di Florida, Amerika Serikat.
Sedangkan segmen darat (ground segment) satelit itu masih terus dibangun BAKTI Kominfo secara bertahap di berbagai daerah.
“Untuk Satria 1 secara space segmennya itu ready di Januari 2024, untuk penggelaran ground segmennya dilakukan secara bertahap targetnya 37.500 lebih,” jelasnya.
Lamanya waktu pembangunan segmen-segmen itu dinilai menjadi penyebab munculnya rumor yang menyebutkan utilitas Satelit Satria-1 sangat rendah atau bahkan tidak terpakai.
“Rumor bahwa itu (Satelit Satria-1) tidak terpakai itu tidak betul. Jadi kapasitas Satria-1 akan terpakai seiring pertambahan jumlah remote terminal di bawah yang akan meliputi wilayah-wilayah di mana layanan publik yang akan kita sediakan akses internet semakin bertambah,” ungkap Indah.
Satelit Satria-1 sendiri akan diproritaskan untuk menyokong layanan publik di berbagai daerah, khususnya wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“(Satria-1) itu akan diprioritaskan ke sekolah, puskesmas atau layanan kesehatan, lalu kantor-kantor desa, dan pos-pos keamanan dan pertahanan,” tutup Dirut BAKTI Kominfo.