- Oleh Jhon Rico
- Rabu, 20 November 2024 | 18:15 WIB
: infopublik.id
Oleh Administrator, Minggu, 3 November 2024 | 21:35 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 499
Jakara, InfoPublik - Ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu sebabnya karena meningkatnya tantangan global seperti perubahan iklim, pandemi, dan ketidakstabilan ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), target ketahanan pangan Indonesia pada 2045 adalah mencapai kemandirian pangan di berbagai sektor, termasuk beras, jagung, dan produk peternakan.
Setiap orang bisa berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah praktis ini tidak hanya membantu menciptakan ketahanan pangan tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan pola konsumsi yang lebih bijak.
Langkah pertama adalah mengurangi pemborosan makanan. Membeli bahan makanan secukupnya dan mengatur menu dengan baik adalah cara yang efektif untuk menghindari makanan terbuang sia-sia. Pemborosan makanan tidak hanya berdampak buruk terhadap ekonomi keluarga tetapi juga pada lingkungan, karena setiap makanan yang dibuang berarti juga menyia-nyiakan sumber daya yang digunakan untuk memproduksinya, seperti air, tanah, dan energi.
Selanjutnya, menyimpan dan mengawetkan makanan dengan benar merupakan cara lain yang dapat membantu memperpanjang umur simpan makanan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk membeli bahan makanan secara berlebihan. Teknik penyimpanan yang tepat serta penggunaan bahan alami untuk pengawetan dapat mencegah kerusakan makanan dan menjaga nilai gizinya. Ini penting terutama untuk bahan makanan yang mudah rusak seperti buah dan sayur.
Urban farming atau bercocok tanam di perkotaan juga merupakan langkah yang sangat efektif dalam memperkuat ketahanan pangan. Dengan menanam sayuran, buah, atau rempah-rempah di pekarangan, balkon, atau dengan metode hidroponik dan vertikal, kita bisa memperoleh sumber pangan segar dari rumah sendiri. Tidak hanya menyediakan pangan yang sehat, urban farming juga mengurangi ketergantungan terhadap produk pangan yang diangkut dari luar daerah, yang kadang-kadang berdampak negatif pada lingkungan.
Mendukung pangan lokal adalah langkah berikutnya yang dapat dilakukan. Dengan memilih produk pangan lokal yang dihasilkan oleh petani sekitar, kita tidak hanya membantu ekonomi lokal tetapi juga mengurangi jejak karbon dari transportasi produk pangan jarak jauh. Selain itu, membeli pangan lokal sesuai musimnya berarti kita mendapatkan produk yang lebih segar dan berkualitas, sekaligus membantu menjaga keberlanjutan ekosistem.
Terakhir, budidaya ternak kecil seperti ayam, bebek, atau ikan dapat dilakukan untuk mendukung kebutuhan protein sehari-hari. Ternak kecil tidak membutuhkan lahan yang luas dan mudah dipelihara di rumah. Dengan membudidayakan ternak sendiri, kita tidak hanya menyediakan sumber pangan yang berkelanjutan tetapi juga dapat meningkatkan keberlanjutan ekonomi keluarga. Langkah-langkah praktis ini, jika dilakukan bersama-sama, akan membantu membangun ketahanan pangan yang lebih kuat di tingkat individu dan komunitas.