Kamis, 17 April 2025 7:42:58

Wabup Tuban Tegaskan Penetapan HPP Gabah Kering Panen sebagai Pelindungan Bagi Petani

: Foto : Pemkab Tuban saat gelar Panen raya padi. (agus)


Oleh MC KAB TUBAN, Selasa, 8 April 2025 | 07:27 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 165


Tuban, InfoPublik – Langkah pemerintah dalam menjaga kepentingan petani padi semakin mantap. Salah satu upaya yang ditempuh adalah mendorong Perum Bulog untuk fokus menyerap hasil panen hingga 3 juta ton, yang juga disertai dengan upaya upscaling Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Menindaklanjuti arahan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bersama Perum Bulog Kantor Cabang Bojonegoro berkomitmen untuk menyerap sebanyak mungkin gabah milik petani.

Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono, menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg). Penetapan HPP yang lebih tinggi ini diharapkan dapat memberikan pelindungan lebih bagi petani, sehingga mereka tetap semangat untuk berproduksi dan mendukung swasembada pangan.

"Di tingkat Kabupaten Tuban, saat ini tengah berlangsung masa panen raya, sehingga sangat penting untuk mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras milik petani. Dengan target dan kebijakan HPP gabah yang telah disesuaikan, Pemkab Tuban berharap serapan gabah petani bisa berjalan optimal," kata Joko melalui keterangan pers yang diterima pada Senin (7/4/2025).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Eko Julianto, menambahkan bahwa produksi pertanian padi Kabupaten Tuban di tahun 2024 diperkirakan mencapai 523.067 ton Gabah Kering Giling (GKG). Dari jumlah tersebut, Perum Bulog melalui Gudang Wire telah mampu menyerap padi sebesar 13.730 ton beras, yang setara dengan sekitar 27.460 ton GKG. "Kami mendorong petani agar mau menjual padi ke Bulog," ujarnya.

Eko Julianto juga menjelaskan bahwa luas panen padi pada bulan Maret 2024 mencapai 16.639 hektare dengan perkiraan produktivitas 62,199 kuintal per hektare, menghasilkan produksi sebanyak 103.493 ton.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Perum Bulog Gudang Wire, M. Ady Kurniawan, meminta petani untuk menjaga kualitas pertaniannya. "Hasil pertanian dapat dijual ke Bulog melalui SPP di Bojonegoro atau melalui mitra Bulog yang tersebar di beberapa kecamatan," ujarnya.

Selain itu, Gapoktan juga didorong untuk bermitra dengan Perum Bulog. "Kami berharap Gapoktan yang hadir dapat menyebarluaskan informasi yang didapat kepada petani di wilayah masing-masing. Dengan demikian, target 3 juta ton beras yang harus diserap dari petani dapat tercapai dan ketahanan pangan dapat terwujud," pungkas M. Ady Kurniawan.

(M Agus H/Hei)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Rabu, 16 April 2025 | 15:40 WIB
Buleleng Optimalkan Lahan Non-Padi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Lokal