- Oleh MC PROV RIAU
- Rabu, 27 November 2024 | 02:05 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, bertemu dengan Presiden Zanzibar, Hussein Mwinyi, dalam Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Bali, (2/9/2024). Pertemuan ini menandai langkah awal untuk menjajaki kerja sama Blue Economy antara Indonesia dan Zanzibar. Foto. Humas Kemenko Marves RI.
Oleh Fatkhurrohim, Senin, 2 September 2024 | 23:57 WIB - Redaktur: Untung S - 119
Bali, InfoPublik – Di sela-sela Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi Pihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2 yang berlangsung di Bali pada Senin (2/9/2024), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan strategis dengan Presiden Zanzibar, Hussein Mwinyi.
Dalam pertemuan ini, Menko Luhut menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjajaki kerja sama di bidang Blue Economy dengan Zanzibar, mencakup sektor kelautan, pariwisata, dan bioteknologi.
Menko Luhut menekankan pentingnya pengembangan industri kelautan dan potensi besar yang dimiliki sektor manufaktur berbasis kelautan. Ia menekankan bahwa pengembangan industri pengolahan hasil kelautan merupakan langkah konkret untuk meningkatkan nilai tambah pada hasil perikanan dan kelautan. "Indonesia, sebagai produsen hasil laut terbesar kedua di dunia, siap memanfaatkan potensi ini bersama Zanzibar untuk mendorong hilirisasi hasil kelautan," ujarnya.
Selain itu, Menko Luhut juga mengungkapkan peluang kerja sama di sektor pariwisata bahari berbasis pesisir sebagai upaya meningkatkan perekonomian. Menurutnya, promosi pariwisata bahari tidak hanya akan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat pesisir, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memperluas pasar produk lokal. "Pada 2023, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 11,6 juta. Ini menunjukkan potensi besar untuk kerja sama dalam pariwisata pesisir dan laut, seperti membangun pulau saudara dengan Bali," tambahnya.
Menko Luhut juga menawarkan potensi kerja sama di bidang bioteknologi dan bioekonomi. Ia menyoroti bahwa pasar bioteknologi kelautan global, yang bernilai USD5,9 miliar pada 2022, diperkirakan akan tumbuh menjadi USD11,7 miliar pada 2032. "Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan sektor ini, dan kami siap bekerja sama dengan Zanzibar untuk memajukan bioteknologi kelautan," jelasnya.
Menutup pertemuan, Menko Luhut menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung pengembangan Blue Economy di Zanzibar, dengan harapan kerja sama ini dapat membawa manfaat signifikan bagi kedua belah pihak. "Kami siap untuk bekerja sama erat dengan Zanzibar dalam membangun ekonomi biru yang berkelanjutan dan menguntungkan," pungkasnya.