- Oleh Putri
- Sabtu, 2 November 2024 | 06:19 WIB
: Menkes Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) Dr. Jean Kaseya disela-sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik – Indonesia terus memperkuat solidaritas global dengan mendukung ketahanan sistem kesehatan Afrika melalui kerja sama strategis dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta memperkuat kerja sama dalam pengendalian penyakit menular baik di kawasan Afrika maupun lintas kawasan.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr. Jean Kaseya, di sela-sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang digelar di Bali. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menkes Budi menegaskan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan dengan Afrika melalui sektor kesehatan.
“Kerja sama kesehatan ini diharapkan semakin memperkuat hubungan Indonesia dengan Afrika. Sebagai bentuk dukungan, kami akan menyediakan vaksin Mpox dan berdiskusi dengan mitra pembangunan untuk memperkuat respons terhadap penyakit menular,” kata Menkes Budi dalam pernyataannya yang dirilis pada Kamis (5/9/2024).
Menkes Budi menyampaikan pentingnya meningkatkan ketahanan sistem kesehatan di berbagai negara, termasuk Indonesia dan kawasan Afrika. Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan teknis, berbagi keahlian melalui platform pendidikan seperti GISAID Academy, dan menjalin kerja sama dalam produksi produk kesehatan sebagai bagian dari kemitraan trilateral.
Sebagai bagian dari kolaborasi konkret, Indonesia akan menyediakan 30 unit alat tes cepat molekuler (Tes Cepat Molekuler ID Care/TCM) kepada CDC Afrika. Alat ini dirancang untuk mendeteksi berbagai penyakit menular, termasuk Monkeypox, Tuberkulosis (TB), dan HIV. Selain itu, Indonesia juga akan menyediakan 12.000 alat uji khusus untuk mendeteksi Mpox, serta 400 botol obat antivirus Tecovirimat guna mendukung pengobatan Mpox di Afrika.
“Dengan menyediakan alat tes molekuler portabel ini, kami berharap dapat memperkuat upaya pengendalian penyakit di Afrika, terutama untuk penyakit menular seperti Mpox dan TB,” tambah Menkes Budi.
Di sela-sela pertemuan IAF ke-2, Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr. Jean Kaseya, menyerukan solidaritas dari negara-negara ASEAN untuk mendukung pengendalian Mpox di Afrika. Ia juga menyampaikan pentingnya membangun kerja sama trilateral antara ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin dalam mengembangkan produk lokal serta riset dan pengembangan vaksin, produk terapi, dan alat diagnostik.
“Solidaritas antar kawasan sangat penting untuk menghadapi tantangan kesehatan global. Kerja sama trilateral ini akan mempercepat pengembangan produk kesehatan yang dibutuhkan di kawasan masing-masing,” ujar Dr. Kaseya.
Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif global dalam memperkuat sistem kesehatan dan memperluas akses kesehatan, terutama di kawasan yang rentan terhadap penyakit menular.