- Oleh MC PROV GORONTALO
- Senin, 18 November 2024 | 15:31 WIB
: Burung Maleo (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 18 November 2024 | 23:36 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 53
Kota Gorontalo, InfoPublik – Bentang alam Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) merupakan salah satu kawasan penting bagi burung maleo senkawor (Macrocephalon maleo). Taman nasional ini merupakan tempat terkonsentrasinya lokasi penemuran maleo di semenanjung utara Pulau Sulawesi.
Empat dari tempat-tempat bertelur ini terletak di dalam kawasan TNBNW dan tiga di antaranya dikelola sebagai Sanctuary Maleo.
“Salah satu dari sanctuary ini yaitu Sanctuary Hungayono yang terletak di wilayah kelola Resor Tulabolo-Pinogu, di wilayah kerja Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) I Limboto,” kata Bagus Tri Nugroho, Kepala SPTN I Limboto, yang didampingi Iwan Hunowu, Program Manager Wildlife Conservation Society (WCS) Sulawesi Program, di arena Festival Maleo Gorontalo, Danau Perintis Bone Bolango, Minggu (17/11/2024).
Sanctuary Hungayono terletak di pinggir Sungai Bone yang masuk wilayah Kabupaten Bone Bolango.
Menurut Bagus, dalam upaya pelestarian burung maleo ini kesadaran masyarakat sekitar kawasan merupakan kunci penting. Salah satu upaya terkait kesadaran ini yaitu penyadartahuan konservasi pada anak-anak sekolah di Gorontalo sebagai sebuah investasi jangka panjang.
Kaum muda Gorontalo ini menjadi aktor kunci di masa depan yang diharapkan mampu mengelola konservasi burung maleo. Upaya penyadartahuan ini dilakukan pada kegiatan Festival Maleo Gorontalo yang berlangsung pada Jumat-Minggu (15-17/11/2024).
Sejumlah anak dari dua sekolah secara khusus dilibatkan pada kegiatan ini. Mereka berasal dari MIT Al-Ishlah dan Brillikids dari Kota Gorontalo. Puluhan siswa ini mendapat informasi dari narasumber lapangan yang bersentuhan langsung dengan maleo dan habitatnya.
“Festival Maleo adalah acara tahunan yang diselenggarakan untuk merayakan dan mempromosikan pelestarian burung Maleo, spesies burung endemik di Sulawesi yang terancam punah. Festival Maleo diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Maleo Sedunia pada 21 Nopember,” ujar Bagus.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya siswa, tentang pentingnya konservasi burung maleo dan habitatnya.
Festival Maleo Gorontalo 2024 ini merupakan kegiatan kolaboratif yang dilaksanakan bersama oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bone Bolango, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), serta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). (mcgorontaloprov)