- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:14 WIB
: Calon pembeli memilih produk kerajinan berbahan kain tenun khas NTT di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (26/08/2024). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor tenun ikat mencapai 1,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 32 persen dibandingkan 2022 sebesar 0,91 juta dolar AS. ANTARAFOTO/Mega Tokan/app.
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 2 September 2024 | 18:15 WIB - Redaktur: Untung S - 199
Jakarta, InfoPublik – Forum High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali, diyakini menjadi ajang strategis bagi para pelaku bisnis di Indonesia untuk memperluas jalinan kerja sama dengan negara-negara Afrika.
“Pertemuan HLF MSP dan IAF 2024 memiliki nilai strategis dalam mendorong peningkatan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Pemerintah Indonesia diharapkan lebih membuka peluang dan mendorong pengusaha Indonesia, termasuk UMKM, untuk terlibat langsung dalam perdagangan dengan pengusaha Afrika. Forum ini harus menjadi pintu masuk bagi pelaku bisnis Indonesia untuk menjalin kerja sama strategis dengan negara-negara Afrika,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jakarta, Diana Dewi, kepada InfoPublik, Senin (2/9/2024).
Diana Dewi menyambut positif pertemuan para delegasi yang digelar di Bali tersebut. Menurutnya, kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah HLF MSP dan IAF 2024 mencerminkan keyakinan global terhadap perekonomian Indonesia. “Kami sebagai pengusaha menyambut baik pertemuan itu dan berharap dapat menghasilkan poin-poin penting guna mendorong pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Diana.
Dalam pernyataannya, Diana menekankan pentingnya strategi kolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi melalui integrasi lingkungan dalam pembangunan ekonomi. Ia juga menyoroti perlunya solusi pembiayaan inovatif sebagai kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif.
Ketum Kadin Jakarta itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini memiliki hubungan diplomatik dengan 54 negara di Afrika. Pada 2022, nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan negara-negara Afrika mencapai USD17,4 miliar, dengan ekspor sebesar USD7,2 miliar dan impor senilai USD10,2 miliar. Diana berharap Indonesia dapat mendorong peningkatan nilai ekspor ke Afrika.
“Saya berharap pemerintah Indonesia semakin memperhatikan dan mendorong kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Afrika. Peluang pasar terbuka lebar di sana, dan sebagai sesama negara berkembang dengan sejarah panjang, Indonesia dan Afrika harus membentuk ekosistem bisnis dan kemitraan yang lebih nyata untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi,” tutup Diana Dewi.
Tentang IAF 2024 dan HLF-MSP 2024
IAF ke-2 yang berlangsung pada 1-3 September 2024 di Bali adalah forum penting yang mempertemukan Indonesia dengan negara-negara Afrika guna memperkuat hubungan bilateral. Dengan tema “Bandung Spirit for Africa’s Agenda 2063”, forum ini mengundang perwakilan dari 54 negara Afrika dengan tujuan mengoptimalkan potensi transaksi bisnis kedua kawasan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, IAF 2024 juga akan menyelenggarakan ekshibisi bisnis pada 2-3 September 2024. Tercatat 103 perusahaan dan 139 pebisnis dari Afrika serta sekitar 350 pebisnis dari Indonesia akan berpartisipasi. Ekshibisi ini akan menampilkan empat sektor unggulan: energi, makanan dan barang konsumsi, industri strategis dan pertahanan, serta kesehatan.
Sementara itu, HLF-MSP 2024 berfungsi sebagai platform penting untuk merespons berbagai krisis global yang memperlebar kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara, serta memperlambat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Forum ini dihadiri oleh 1.275 peserta dari 26 negara dan diharapkan menjadi katalisator perubahan sistemik melalui kemitraan inklusif.