- Oleh Eko Budiono
- Sabtu, 5 April 2025 | 20:31 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Foto udara kendaraan dari arah Jombang menuju Nganjuk terjebak kemacetan pada H1 Lebaran Idul Fitri di jalur arteri Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (31/3/2025). Kepadatan arus lalu lintas terjadi di jalur arteri Bandar Kedungmulyo pada H1 Lebaran, kendaraan pemudik dari timur ke barat atau arah Jombang menuju Kediri dan Nganjuk berjalan merayap karena adanya penyempitan di Jembatan Kayen serta perlintasan kereta api jalur ganda. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.
Oleh Eko Budiono, Selasa, 1 April 2025 | 08:58 WIB - Redaktur: Untung S - 124
Jakarta, InfoPublik - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan, bahwa arus mudik Lebaran 2025 tidak hanya berjalan lebih lancar dari tahun sebelumnya, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian di daerah.
Adapun pemerintah telah merancang kebijakan mudik dengan menerapkan sistem kerja flexible working arrangement/FWA bagi ASN.
FWA ini berlaku pada 24–27 Maret 2025 sesuai dengan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 2 Tahun 2025.
"Memang kita di tahun ini, pemerintah membuat satu desain mudik yang baik ya, karena satu minggu sebelumnya sudah FWA, setelah itu ada cuti bersama di hari Kamis dan Jumat," kata Bahlil saat ditemui awak media di kawasan Slipi, Jakarta, Senin (31/3/2025).
"Jadi, betul-betul pemudik tahun ini mungkin macetnya tidak terlalu kelihatan, karena mudiknya itu sudah berjalan sejak satu minggu lalu dan lebih lancar," sambungnya.
Ia juga mengungkapkan telah berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memastikan bahwa tingginya jumlah pemudik tahun ini berkontribusi pada perputaran ekonomi daerah.
Bahlil menilai banyaknya masyarakat yang kembali ke kampung halaman mampu meningkatkan konsumsi dan aktivitas ekonomi di berbagai sektor.
"Saya sendiri keliling ke seluruh Indonesia, ke pulau-pulau di Indonesia dan saya pastikan bahwa tingkat pemudik balik, banyak itu. Itu memutar ekonomi di daerah," ujar Bahlil.
"Dan ini adalah sebagai instrumen untuk membangun apa yang disebut pemerintahan pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Selain itu, Bahlil pun menyoroti makna Lebaran sebagai momentum kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Menurutnya, hari raya ini tidak hanya membawa kebahagiaan dalam konteks spiritual, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.
"Dan satu lagi, inilah hari kemenangan bagi seluruh umat manusia, khususnya umat Muslim," pungkas dia.