Indonesia-Afrika Siap Menciptakan Sejarah Baru Hubungan Internasional

: Direktur Afrika, Dewi Justicia Meidywati dampingi Wamenlu RI, Pahala N. Mansury, berbincang dengan Pimpinan Redaksi Media Massa Nasional bahas potensi kerja sama Indonesia-Afrika melalui IAF 2 di Jakarta, Kamis (22/8/2024). Foto: Dok Kemlu


Oleh Isma, Selasa, 27 Agustus 2024 | 20:50 WIB - Redaktur: Untung S - 335


Jakarta, InfoPublik - Dalam semangat persaudaraan dan kerja sama, Indonesia dan Afrika bersiap untuk menciptakan babak baru dalam sejarah hubungan internasional, sebuah kisah sukses yang akan dikenang oleh generasi mendatang.

Visi Indonesia Emas 2045 selaras dengan Agenda Pembangunan Afrika 2063. Pertemuan Indonesia dengan negara-negara Afrika pada Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Bali pada 1—3 September 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat dan memperdalam kerja sama guna mencapai visi dan agenda tersebut.

Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI Dewi Justicia Meidiwaty menekankan bahwa keselarasan antara Visi Indonesia Emas 2045 dan Agenda Pembangunan Afrika 2063 bukanlah kebetulan, melainkan refleksi dari tekad masing-masing untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan adil.

"Kedua visi ini memiliki kesamaan dalam fokus pada pembangunan manusia, dengan penekanan pada pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda,” kata Dewi di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Visi Indonesia Emas 2045 merupakan rencana jangka panjang yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan makmur pada peringatan 100 tahun kemerdekaannya. Visi ini berfokus pada empat pilar utama yaitu pembangunan sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintahan yang kuat, dan pemerataan pembangunan, dengan harapan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan global yang aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.

Pada sisi lain, agenda Pembangunan Afrika 2063 adalah peta jalan strategis yang dirancang oleh Uni Afrika untuk mentransformasi benua tersebut menjadi wilayah yang mandiri, berdaulat, dan kompetitif di tingkat global.

Sekretaris Jenderal Kawasan Perdagangan Bebas Afrika (AfCFTA), Wamkele Mene, menilai bahwa Agenda 2063 menjadi landasan untuk mengoptimalkan potensi Afrika dengan mendorong perdagangan antarnegara di Afrika dan menciptakan pasar yang terintegrasi.

"Agenda 2063 menjadi kunci untuk mengubah Afrika menjadi kekuatan ekonomi global pada tahun 2063," ungkap Wamkele.

Indonesia dan Afrika memiliki warisan sejarah yang kaya dalam perjuangan melawan kolonialisme. Komitmen untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan ditegaskan oleh kedua pihak.

Melalui sinergi antara Visi Indonesia Emas 2045 dan Agenda Pembangunan Afrika 2063, IAF ke-2 tidak hanya membahas kemajuan masing-masing wilayah, tetapi juga bagaimana kedua benua dapat saling memperkuat dan memberikan dampak positif bagi dunia.

"Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan Afrika sebagai benua dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, kolaborasi ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan Afrika, tetapi juga akan menjadi katalisator bagi perubahan global yang lebih luas," tegas Wamkele.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 05:51 WIB
Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Global melalui Kolaborasi di IAF 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 September 2024 | 05:56 WIB
Pertamina Buka Peluang Kolaborasi Energi di Afrika pada IAF 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 06:08 WIB
Indonesia Africa Forum 2024 Catatkan 32 Kesepakatan Bisnis Senilai US$3,5 Miliar