- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:37 WIB
: Ilustrasi blok migas. Foto: Pertamina Hulu Energi
Oleh Eko Budiono, Rabu, 4 September 2024 | 11:37 WIB - Redaktur: Untung S - 193
Nusa Dua, InfoPublik — PT Pertamina (Persero) berfokus pada peluang kerja sama pengembangan energi bersih di Afrika Selatan, yang sedang dalam masa transisi dari pembangkit listrik tenaga batu bara ke pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Pertamina menawarkan solusi total berupa gas untuk listrik, dengan gas yang diambil dari Mozambik sebagai salah satu opsi utama.
"Kami menawarkan solusi total berupa gas untuk listrik bagi Afrika Selatan, dan salah satu pilihannya adalah gas yang berasal dari Mozambik," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam keterangan resminya saat menjadi pembicara pada Diskusi Panel Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024).
Nicke menyatakan bahwa Afrika Selatan memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, namun Pertamina ingin menawarkan kerja sama yang sesuai dengan bidang dan kompetensi perusahaan, yaitu dalam penyediaan gas sebagai sumber energi bersih. Pertamina memiliki pengalaman yang luas dalam integrasi bisnis dari hulu ke hilir, mulai dari pengolahan hingga distribusi minyak bumi dan gas.
"Kami harus fokus memastikan bahwa negara-negara Afrika dapat memaksimalkan potensi gas domestik mereka untuk mendukung pembangunan ekonomi di dalam negeri," tambahnya.
Diskusi panel tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sumber Daya Mineral dan Energi Mozambik, Carlos Zacarias, yang mengusung Semangat Bandung sebagai momentum untuk mempererat kerja sama antarnegara berkembang dan membuka peluang untuk meningkatkan posisi ekonomi.
Pertamina telah memiliki beberapa blok di berbagai negara Afrika seperti Tanzania, Aljazair, Angola, Tunisia, dan Nigeria. Selain itu, Pertamina juga mengoperasikan tiga pelabuhan muat di Aljazair, Angola, dan Nigeria, dengan rute internasional yang mencakup negara-negara besar, termasuk Mesir.